Mohon tunggu...
Sofyan Ahmad
Sofyan Ahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator

Administrator | Khoirunnas anfa'uhum linnas. twitter || @sofyan_ahmadd Ig || @sofyann_ahmadd

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah klasik 3A

14 Januari 2025   21:53 Diperbarui: 14 Januari 2025   21:53 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kisah klasik 3A/dokpri)

MALAM menemaniku diperjalanan. Perjalanan menuju kota 1001 goa, tujuan kami adalah ke rumah sahabat ketika waktu duduk di bangku perkuliahan. Aku menyetir motor Supra X 125 dengan membonceng temanku, Adi Sukamto namanya. Sekiranya aku sudah capek di depan, Ia yang menggantikan untuk menyetir.

Hampir satu jam kami mengendarai sepada motor, tibalah kami di pusat Kota Pacitan. Kami memutuskan untuk beristirahat sembari menghangatkan badan dengan secangkir kopi dan sebungkus nasi kucing di sebuah angkringan. Setelah selesai kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan kami adalah Desa Wora Wari, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Kami melawati jalanan berkelok-kelok, tikungan tajam, tanjakan yang ekstrim, hingga turunan yang curam. Semua itu meramu manjadi satu, seperti komposisi cerita perjalanan malam itu

Pukul 23.00 wib, tulisan masuk Desa Wora Wari, Kecamatan Kebonagung nampak samar di gapura masuk desa, akhirnya kami tiba di rumah sahabatku, Adi Supriyanto. Pintu rumahnya sudah tertutup, nyala lampu juga sudah mati. Adi yang baru menyandarkan motornya langsung berjalan menuju pintu rumah bagian belakang lalu mengetuknya. Aku dan Adi Sukamto pun mengikutinya.

***

Cuaca dingin menemani kami malam itu. Tidur di ruang tamu bertiga. Sembari menunggu hari esok untuk pergi ke pantai. Tujuan kami adalah Pantai Soge. Salah satu pantai terindah di Kota Pacitan. Letaknya tidak jauh dari rumah Adi, kurang lebih 3 KM. Pantainya pas dipinggir JLS (jalur lintas selatan). Setelah tiba kami bertiga berjalan menyusuri pantai sambil menikmati deburan ombak dan perahu nelayan yang sudah berada di tengah lautan lepas. Momen siang itu kami abadikan dengan berswafoto sembarai mencari spot foto yang instgramable.


Keringat sudah bercucuran, terik sang surya telah mencapai ubun-ubun. Kami memutuskan mencari warung dekat pinggir pantai. Kelapa muda yang baru saja di bawa oleh sang penjual kami beli. Ditemanai dengan semangkuk mie rebus menjadi pengganjal rasa lapar siang itu. Kamipun bercerita tentang alam, pengalaman semasa SMA, bangku perkuliahan, hingga masa depan. Semuanya terangkum dalam satu kisah. Inilah kisah kami bertiga. 3A, Adi Supriyanto, Ahmad Sofyan, dan Adi Sukamto. Kisah klasik di Pantai soge.***

Sebuah Perjalanan, Ponorogo - Pacitan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun