Mohon tunggu...
Sofyan Hadi
Sofyan Hadi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka berpikir, menulis, berdiskusi dan membaur.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manuver Politik Golongan Tua

1 Desember 2022   05:09 Diperbarui: 1 Desember 2022   05:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rambut memutih dan wajah penuh keriput hanya pertanda biologis. Namun bila disampaikan oleh petahana tafsirannya bisa lain-lain. Soal politik banyak orang Indonesia masih mengandalkan klenik dan mitos. Jejaknya bisa dilihat dalam sejarah mulai dari keris Empu Gandring hingga ramalan Jayabaya. Angan-angan politik kita sangat mengobsesikan sosok Ratu Adil.

Berangkat dari angan-angan inilah maka publik dengan segera menyambar segala macam pertanda atau isyarat untuk menggenapi ramalan diri sendiri ataupun kolektif. Kelihatannya naif tapi keefektifannya tidak bisa dianggap sepele. 

Untuk urusan politik masyarakat kita lebih menyukai simbol-simbol daripada data, rekam jejak dll yang rumit. Jika menyukai yang sebaliknya mungkin anda masuk segelintir persen golongan melek politik di Indonesia.

Para pemain politik tahu betul psikologis pemilih semacam itu. Mau tidak mau ya harus memainkan logika berpikir yang tidak bertentangan - dengan arus utama. Ini terjadi sejak dulu. 

Bahwa misalnya silsilah keturunan, keterikatan dengan jawa, dll harus dikemas dan ditampilkan sebaik-baiknya. Ini menjadi serupa upeti untuk mendapatkan restu memimpin di alam politik masyarakat kita. 

Presiden Jokowi ketika melontarkan pernyataan sesederhana apapun,  responnya akan selalu kompleks. Itulah kekuatan seorang presiden. Dulu bahkan kita memiliki presiden yang senyumnya saja ditafsirkan dengan sangat serius. Pernyataan itu sangat mungkin mengubah persentase elektabilitas survei - bahkan bisa lebih jauh.

Isyarat dari petahana sebenarmya sangat logis kalau dilihat dari nama-nama yang muncul belakangan ini. Semua bisa disebut sebagai golongan tua- kecuali AHY mungkin - dengan keriput dan uban masing-masing. Nama-nama itu sudah dikenal publik dari surat suara, poster, baliho, sosial media. Dari jaman tv analog hingga TV digital wajah-wajah mereka sudah hadir. Untuk prediksi pemilu 2024 sepertinya yang akan bertarung ya itu-itu saja.

Sebagai catatan, politik di Indonesia juga berhubungan dengan politik internasional - kita menyebutnya bebas aktif. Dukungan internasional tidak bisa dipungkiri juga berpengaruh terhadap pemilu 2024 nanti. Apakah kita akan memiliki peminpin baru dengan ciri keriput dan berambut putih seperti Presiden Joe Biden? Lihat saja nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun