Mohon tunggu...
Sofyan Hadi
Sofyan Hadi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka berpikir, menulis, berdiskusi dan membaur.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hemat Pangkal Selamat!

27 Oktober 2022   05:29 Diperbarui: 27 Oktober 2022   05:32 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kita hidup di zaman yang rayuannya menggoda kita untuk memberikan hampir segala-galanya. Di Internet beraneka produk ditawarkan. Orang tidak perlu jalan, cukup rebahan dan klik layar gawai. Hari ini uang seakan-akan lebih mudah menguap daripada air yang direbus. 

Di satu sisi kemudahan berkat teknologi itu membuat kehidupan kita menjadi lebih praktis, cepat dan efisien. Di sisi lain, kemudahan digital ini menyebabkan kita menjadi pemalas dan sekaligus boros. Sisi lain inilah yang perlu kita waspadai.

Agar selamat dari rayuan zaman ini, kita harus yakin bahwa kemudahan itu omong kosong tanpa usaha dan kerja keras. Kerja lahir, batin dan pikiran itulah yang kemudian mendatangkan kemudahan karena kendali ada di tangan kita.

 Melalui proses dan pengalaman kita bisa lebih memahami persisnya seberapa besar pengorbanan untuk memenuhi kebutuhan. Alhasil, kita mampu mengontrol diri untuk tidak menghambur-hamburkan apa yang kita miliki. Di dunia ini, kemudahan tanpa kerja keras selalu berujung pada kesulitan-kesulitan nantinya.

Kunci dari kendali itu adalah penggunaan sumberdaya secara cermat dan hemat. Dengan kata lain, jangan gunakan sumberdaya yang berharga untuk hura-hura. Jangan belanjakan uangmu atas dorongan sesaat atau kepanikan.

Uang itu pada akhirnya memang untuk dibelanjakan. Namun manfaat yang diberikannya akan lebih banyak dan lama jika lebih dialokasikan kepada kebutuhan daripada keinginan. Perasaan cukup dan bersyukur atas nikmat yang didapat membuat kita tidak terburu-buru menghabiskan uang yang kita pegang.

Mengendalikan diri memang tidak segampang mengucapkannya. Setidaknya kita bisa mulai dengan merenung lima atau sepuluh menit memikirkan lagi kebutuhan-kebutuhan kita dengan akal sehat. Sepuluh menit untuk berpikir realistis tentang keadaan diri kita akan sangat berguna untuk menanggulangi godaan berbuat boros.

 Menahan diri itu berat. Namun semakin lama kita mampu melakukannya, menahan uang tetap di kantong, tidak segera menukarnya dengan kebutuhan-kebutuhan yang bisa ditunda, semakin positif dan optimis perasaan kita. 

Mengapa? Karena berhemat membuat kita merasa lebih terkendali. Dengan kata lain, berhemat membuat kita merasa lebih berkuasa atas diri kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun