Mohon tunggu...
sofyan yamin
sofyan yamin Mohon Tunggu... -

bekerja dan berjuang untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Manajemen, Sebagai Ilmu dan Seni yang Dinamis

6 April 2015   10:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428290953302926333

Berbincang persoalan manajemen, secara umum tentu tidak terlepas dari fungsi yang melekat didalamnya. Manajemen dapat dikatakan sebagai upaya manusia dalam melakukan suatu perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan kegiatan, dan pengawasan. Ke-empat unsur ini telah menjadi panduan universal dalam setiap langkah di mana sebuah aktivitas dilakukan. Baik dalam lingkup kecil atau dalam lingkup organisasi besar terdiri dari berbagai bagian yang terikat dalam suatu sistem dan mekanisme kerja yang tercakup didalam operasionalnya.

Manajemen banyak ragamnya, misalnya manajemen administrasi perkantoran, manajemen sumber daya manusia, manajemen proyek, manajemen bisnis, manajemen pemasaran, manajemen program, manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen biaya, manajemen pengadaan, manajemen pengeluaran, dan banyak lagi manajemen-manajemen yang semuanya disesuaikan dengan tuntutan segala aktivitas kelompok manusia sehingga cara-cara pengelolaannyapun semakin spesifik (menurut bidangnya) sesuai tuntutan dan kebutuhan organisasi masing-masing. Adapun yang mengkoordinir segala aktivitas tersebut selanjutnya disebut manajer, yaitu seseorang yang bekerja melalui/menghadapi orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka untuk mencapai sasaran atau tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Mengingat dalam implementainya dapat dikatakan bahwa upaya pengelolaan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan ini tergolong pada sebuah proses, maka dalam runutan perkembangan manajemen selanjutnya tersusunlah dalam suatu sistematika dan metode yang dapat dipelajari melalui berbagai pendekatan ilmiah. Pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif akan mewarnai perkembangan lebih lanjut perihal manajemen di segala bidang. Namun itu semua sangat tergantung pada rumusan masalah yang ditemui sehingga langkah untuk menjawab persoalan yang ditemui akan bersesuaian dengan pilihan paradigma, metode dan teori yang digunakan. Di sinilah manajemen akan terus berkembang, dapat dipelajari yang tercakup dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan (science) berikut inovasi yang akan selalu menyertainya.

[caption id="attachment_408004" align="aligncenter" width="300" caption="manajemen, ilmu dan seni dinamis (sumber dari http://kslibassoc.org/home/2011/01/)"][/caption]

Pada sisi lain, oleh karena dalam pelaksanaan proses manajemen banyak/selalu berurusan dengan manusia dengan segala ragam kualitas sumberdayanya, karakter serta latar belakang sosio-kultural yang ada maka proses interaksi antar manusia untuk mencapai tujuan yang sama selalu diliputi nilai-nilai subyektivitas sehingga perlu menjadikan pertimbangan bagi seorang manajer. Itu sebabnya, upaya untuk mengoptimalkan sumber daya manusia sebagai unsur penting dalam rangka menuju cita-cita organisasi/perusahaan tidaklah bisa diabaikan. Seorang manajer yang handal dan berpengalaman, sudah seharusnyalah bisa bersikap fleksibel. Ada kalanya bersikap dan bertindak dalam melaksanakan kewajibannya sebagai manajer sesuai kaidah atau prinsip-prinsip manajemen, akan tetapi di mana dan kapan saatnya harus bijak (fleksibel) dalam mengatur kerja sama dengan orang lain dalam lingkup kerjanya. Terutama pertimbangan terhadap realitas sosial dan budaya dimana organisasi/perusahaan itu berada. Selama pelaksanaan dalam system dan mekanisme kerja tidak berdampak fatal sehingga mengganggu proses pencapaian tujuan organisasi, hal-hal demikian dapat dilakukan. Disinilah dapat dikatakan bahwa memenej manusia pekerja dalam suatu organisasi adalah sebuah seni tersendiri.

Sejalan dengan perkembangan lebih jauh, terutama dalam memasuki era modern seiring akselerasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) ditandai hadirnya produk-produk canggih khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi, ini semua akan berpengaruh terhadap perubahan sikap maupun perilaku manusia dalam melangsungkan aktivitasnya. Tidak terkecuali di bidang manajemen, kehadiran teknologi akan selalu diadopsi untuk menunjang tugas-tugas manajemen. Misalnya saja, kehadiran medium internet telah banyak membantu manusia dalam berinteraksi, baik antar personal maupun antar organisasi dan kalangan luas atau publik. Transaksi dan interaksi kini semakin intens tanpa dibatasi raung dan waktu, dapat menjangkau ruang lingkup luas dan bisa dilakukan setiap saat secara realtime.

Mengadopsi teknologi baru di era kekinian merupakan sebuah pilihan yang perlu dilakukan dalam suatu pengelolaan organisasi/perusahaan. Ini semua tidak lain sebagai sarana (tools) penunjang manajemen untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Perlu diketahui bahwa sarana (tools) merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut pada lazimnya dikenal dengan sebutan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. Pemenuhan terhadap kebutuhan sarana manajemen ini juga akan banyak membantu, terutama dalam rangka efisiensi dan membantu demi keberlangsungan organisasi.

Dari sepintas kilas paparan di atas, selanjutnya dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science) yang dapat dipelajari secara sistematis, manajemen juga sebagai seni dalam mengelola manusia yang terlibat didalam organisasi untuk menggapai tujuan. Lebih dari itu dalam realitasnya, ternyata manajemen sebagai ilmu dan seni ini bukanlah suatu yang mandeg. Melainkan sebuah aktvivitas yang selalu dinamis, artinya akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan/perubahan zaman maupun peradaban manusia. Di era modern yang ditandai produk canggih berteknologi informasi, manajemen akan selalu mengokomodasi sekaligus beradaptasi dengan seperangkat tools yang dibutuhkan sehingga manajemen berbasis teknologi informasi merupakan sebuah dinamika dan sebagai pilihan di masa depan yang tidak bisa lagi dihindari. (sofyan yamin).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun