Malang, sabtu 9 maret 2024 tim gajayana melakukan eksplorasi keindahan kota malang dan sejarahnya melalui wisata kendaraan malang city tour. pada kesempatan kali ini kita menyusuri beberapa ikon Kota Malang. Kota malang adalah sebuah kota yang terletak di Jawa Timur, memiliki pesona yang unik dan menarik bagi para pengunjung. Selain dikenal sebagai kota pendidikan terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, Malang juga memiliki kekayaan alam yang memukau dengan pegunungan yang melingkupinya. Namun, keindahan alamnya bukanlah satu-satunya daya tarik, sejarah dan budaya kota ini juga memikat banyak orang.Â
Kami melewati beberapa Rute Macito yang mengungkap beragam ikon kota, yang meliputi:Â
Pertama Alun-Alun Tugu Malang,Sebuah simbol kekuasaan kolonial Belanda yang diresmikan oleh Presiden Soekarno, dengan monumen berbentuk bambu runcing yang menjadi lambang perlawanan rakyat Indonesia. Kemudian balaikota Malang,Sebuah bangunan cagar budaya yang dirancang oleh HF Horn dengan tema "Voor de Burgers van Malang" (untuk warga Malang), menjadi saksi perkembangan kota dari masa lalu hingga kini. Lalu simpang Rajabali, Dirancang oleh Thomas Karsten, tempat ini dahulu dikenal dengan toko emas dan toko buku Cafe Lafayette, serta menjadi simbol gerbang menuju Gunung Kawi.Kemudian kawasan Kayutangan Heritage, Tempat instagramable di Malang yang kaya akan sejarah perdagangan dan arsitektur Eropa, mencerminkan kejayaan kota pada masa lalu. Lalu gereja Kayu Tangan, Gereja Katolik tertua di Kota Malang yang kini menjadi salah satu cagar budaya penting.
Dan masih banyak lagi ikon-ikon menarik lainnya yang kami ditemui di sepanjang rute ini.Â
Kota Malang bukan sekadar tempat wisata alam yang menakjubkan, tetapi juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang patut untuk dieksplorasi. Melalui rute Macito dan cerita-cerita sejarahnya, pengunjung dapat lebih memahami pesona Kota Malang yang memikat dan penuh warna. Naik macito adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan dengan fasilitasnya yang nyaman kami berkeliling kota malang sambil menikmati pemandangan. dengan cuaca dingin dan rintik-rintik hujan yang mengiringi perjalanan kami menambah keindahan dan estetika dari kota ini.
setelah perjalanan berakhir, meskipun baju dibasahi oleh rintik-rintik hujan, tim gajayana pulang dengan hati yang penuh dengan kenangan tak terlupakan dari petualangan menyusuri Kota Malang. Dalam cuaca hujan yang seakan menjadi teman setia,namun  kami telah menemukan keindahan yang tersembunyi di balik tetes-tetes air yang turun dari langit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H