Kedua: Melaksanakan integrasi data; Sesi integrasi merupakan tahap di mana para asesor memusatkan analisis mereka pada kinerja peserta secara keseluruhan dengan membandingkannya terhadap model kompetensi.Â
Proses integrasi data akhir ini sering membutuhkan waktu yang cukup lama karena data yang diperoleh setiap asesor bisa berbeda. Oleh karena itu, dalam sesi ini, para asesor dituntut untuk berpikir terbuka dan objektif agar dapat mencapai kesepakatan dalam menggabungkan data. Data kuantitatif yang sudah disepakati kemudian akan dimasukkan ke dalam lembar integrasi asesor.
Ketiga: Menyusun laporan Assessment Center secara individual; Seluruh hasil integrasi data asesmen dari setiap assessee akan disajikan dalam bentuk laporan. Laporan ini mencakup gambaran kompetensi yang dimiliki peserta, serta analisis mengenai kekuatan dan area yang perlu pengembangan, dan keputusan akhir terkait tujuan pelaksanaan asesmen
Assessment Center memiliki peran penting dalam mendukung evaluasi kompetensi dan potensi pegawai. Melalui proses Assessment Center, setiap pegawai dapat diidentifikasi kekuatan dan area pengembangannya, yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam sistem manajemen perusahaan.Â
Dengan demikian, program ini dapat mendorong terlaksananya manajemen talenta yang efektif, memungkinkan perusahaan untuk menyiapkan pegawai yang memiliki kompetensi serta potensi unggul dalam mengisi jabatan strategis sesuai tingkatan kinerja terbaik mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan perusahaan akan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dapat terpenuhi secara berkesinambungan.
*Catatan:
Tulisan ini dikembangkan dari Bahan Ajar Perkuliahan Psikologi Organisasi yang diampu oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, M.M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H