“Bertasbih di Tengah Kota” (part 1)
Subhanallah, pagi 12 Sya’ban 1430 H, seorang anak manusia melakukan perjalanan dari sebuah Desa kecil di sudut Kota Hujan. Perjalanan yang ia yakini mampu merubah masa depan dirinya, keluarga maupun bagi umat. Perjalanan yang dilakukan oleh seoarang anak yang terlahir dari keluarga yang begitu mencinta Allah dan Rasulullah sampai kapanpun dan dimanapun. Rupanya latar belakang itu membawa dirinya untuk tetap menjaga komitmen hidup yang sudah lebih dari tujuh turunan telah tertananm pada keluarganya. Ibnu, begitulah panggilan kecil bagi seorang anak manusia, pemuda yang tampil dengan sosok sederhana namun tetap bersahaja dan bertutur kata dengan kasih sayang dan lemah lembut. Semua orang mencinta Ibnu karena sikap dan perbuatannya yang mencerminkan ahlaq sang idola “Rasulullah Muhammad SAW”.
Betapapun orang mencintainya, pagi itu ia harus tetap memutuskan untuk melakukan perjalanannya pada subuah kota besar yang banyak orang membicarakannya. Angin beserta semua alam yang menyaksikannya merestui kepergiannya. Perjalanan yang tidak begitu melelahkan fisik namun begitu melelahkan hati……Hatinya tak henti-hentinya menangisi keadaan…..(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H