Manusia memiliki permasalahan dan kebahagiaan sendiri. Betapa luar biasanya dunia ini bila dibayangkan. Dalam 1 detik, ratusan bahkan miliaran manusia berkubang dengan keragamannya sendiri-sendiri. Tak usah jauh-jauh, di dalam 1 kantor saja, ada 1 orang yang hatinya sedang sangat bahagia, rekan disebelahnya sedang merasakan hancur yang luar biasa, di depannya sedang bingung karena belum juga di telfon sang kekasih, di belakangnya sedang nervous karena akan menghadap bos, dan banyak lagi.
Bahkan ketika malam datang, ada yang asik dengan mimpinya, ada juga yang asik dengan pekerjaannya, tugas kuliah atau tugas sekolahnya. Ada yang bisa langsung tertidur pulas tanpa hambatan, ada juga yang berusaha keras agar bisa segera terlelap. Ada yang memilih terus memandangi bulan dan bintang hingga lehernya lelah. Ada yang asik nonton dvd, mendengarkan mp3, radio, atau hanya bengong di kamar, bahkan ada yg repot di dapur karena lapar. Lebih parahnya, ada juga yang sedang meregang nyawa karena mencoba bunuh diri.
Begitu pula urusan asmara. Setiap manusia memiliki cara sendiri dalam menyayangi seseorang. Ada yang begitu romantis, ada juga yang sangat dingin. Ada perempuan yang sangat suka diperlakukan romantis, ada juga yang tak suka sama sekali pria romantis. Ada yang cuek dan ada juga yang begitu care. Tapi dalam cinta, harus ada saling memberi dan menerima, tak perduli meski ada yang bilang cinta bukanlah suatu bisnis sehingga tak perlu ada take and give atau untung dan rugi. Tapi sadarkah kamu telah mendapat banyak keuntungan dari rasa cintamu?. Kamu mendapat bahagia, tawa, senyum, rindu yang begitu hebat, apa itu bukan keuntungan namanya? apalagi bila kamu merasa lega telah menceritakan semua keluh kesahmu seharian. Apa itu namanya bukan keuntungan dari saling berbagi?.
Cinta itu tulus, murni, dan suci. Bila sepuluh tahun lalu kamu bilang cinta pada seseorang, maka hingga sekarang pun km masih mencintanya, dan kamu bisa memastikan hingga sepuluh tahun kedepan. Tapi bila hari ini kamu bilang jatuh hati pada seorang perempuan, lalu 1 bulan kemudian hatimu bergetar pada perempuan lain, maka kusarankan belajarlah dulu apa itu cinta? dan bagaimana mengenali hadirnya cinta.
Ini Warna cintaku, lalu apa warna cintamu?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H