"My time"
Bila spirit kan redup, lihatlah cahaya mentariÂ
Betapa pesona cahayanya belum pernah redupÂ
Walau kadang kabut, awan hitam mencoba tuk menutup
Sinar cahayanya belum pernah terkatup.
"My time"
Patah arang yang kadang mengusik relung-relung hati, sirnakan.Â
Bimbang yang kadang menghadang langkah, enyahkan.
Ragu yang kadang jua merasuki ruang hati dan pikiran, siram dan kikislah.Â
"My time"
Itu suratan amar, siratan pelajaranÂ
Yang bisa ku lukis dari mu,
Terima kasih, terima kasih, terima kasih.Â
"My time"
Tugas kita semakin menumpuk
Semakin bermekaran.Â
Bukannya satu per satu selesai
Niscaya, satu per satu terlalui dan selesai, insyaallahÂ
"My time"
Mungkin semua merupakan karunia
Rahmat, nikmat adanyaÂ
Yang senantisa menuntut keuletan, kegigihan, ketabahan, dan syukur.
Yakin dan percaya, dengannya akan tampak oleh mataÂ
"My time"
 Betapa indah hidup kini.Â
Sebelum hidup akan esok atau hidup esokÂ
Kelezatannya, nikmatnya, dan pesonanya sungguh tak terlukiskanÂ
Tak terbayangkan oleh apapun
Bersua Nur 'alaa Nur
Face to face.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H