Mohon tunggu...
Lathifatul Izzah
Lathifatul Izzah Mohon Tunggu... Dosen - Pelajar

Interested in Education; Multiculturalism; Anthropology; Philosophy; Religious Studies; Science and Technology; Literature; Business

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Enigma

4 Juni 2014   23:39 Diperbarui: 17 Maret 2023   07:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"My time"

Bila spirit kan redup, lihatlah cahaya mentari 

Betapa pesona cahayanya belum pernah redup 

Walau kadang kabut, awan hitam mencoba tuk menutup

Sinar cahayanya belum pernah terkatup.

"My time"

Patah arang yang kadang mengusik relung-relung hati, sirnakan. 

Bimbang yang kadang menghadang langkah, enyahkan.

Ragu yang kadang jua merasuki ruang hati dan pikiran, siram dan kikislah. 

"My time"

Itu suratan amar, siratan pelajaran 

Yang bisa ku lukis dari mu,

Terima kasih, terima kasih, terima kasih. 

"My time"

Tugas kita semakin menumpuk

Semakin bermekaran. 

Bukannya satu per satu selesai

Niscaya, satu per satu terlalui dan selesai, insyaallah 

"My time"

Mungkin semua merupakan karunia

Rahmat, nikmat adanya 

Yang senantisa menuntut keuletan, kegigihan, ketabahan, dan syukur.

Yakin dan percaya, dengannya akan tampak oleh mata 

"My time"

 Betapa indah hidup kini. 

Sebelum hidup akan esok atau hidup esok 

Kelezatannya, nikmatnya, dan pesonanya sungguh tak terlukiskan 

Tak terbayangkan oleh apapun

Bersua Nur 'alaa Nur

Face to face.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun