Pada pertemuan dengan para pendukungnya di Ballroom Jakarta Theatre, Jakarta Pusat kemarin (Rabu, 15 Maret 2017), Agus Yudoyono kembali menegaskan bahwa ia sudah “move on” atau sudah menerima kekelahannya dalam putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Tapi, kemanakan arah move on atau arah dukungan Agus akan berlabuh dalam putaran kedua? http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/15/22074391/agus.yudhoyono.saya.sudah.move.on
Keputusan arah dukungan Agus-Sylvi masih menjadi teka-teki hingga detik ini. Pasalnya, sampai sekarang belum ada pernyataan resmi kemana mereka akan membawa diri dan pendukung mereka melabuhkan dukungan. Keputusan arah dukungan Agus-Sylvi memang ditunggu oleh semua pihak, terutama oleh kedua kubu yang sekarang masih berkompetisi dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Dukungan Agus-Sylvi sangat menentukan bagi arah politik di Pilkada DKI Jakarta. Pasalnya, suara para pendukung mereka diperebutkan oleh Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Karena dukungan mereka yang akan menentukan siapa yang akhirnya mememangkan kursi gubernur-wakul gubernur DKI Jakarta. Kalo boleh mengingatkan, hasil perolehan ketiga pasangan calon pada putaran pertama; Agus-Sylvi 17,02%, Ahok-Djarot 42, 99%, dan Anies-Sandi 39,95%. Artinya, selisih suara antara kedua pasangan yang masih bertarung hari ini hanya 3%. Karena itu, arah move on Agus-Sylvi sangat diharapkan oleh kedua kubu Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.
Meski belum menentukan secara resmi arah dukungannya, ada beberapa alasan kenapa Agus-Sylvi lebih tepat mengarahkan dukungan kepada Anies-Sandi. Pertama, Latar belakang basis pendukung Agus-Sylvi pada dasarnya sama dengan pendukung Anies Sandi, yakni masyarakat menengah ke bawah. Kedua, pendukung Agus-Sylvy dan Anies-Sandi sama-sama menginginkan pemimpin baru di Jakarta. Ketiga, Partai pendukung utama Agus Sylvy, yakni Partai Demokrat yang dipimpin oleh Soesilo Bambang Yudoyono memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan partai utama pendukung Ahok-Djarot, yakni PDI-P yang diketuai oleh Megawati Soekarno Putri. Keempat, Agus Yudoyono yang masih memiliki perjalanan politik cukup panjang, perlu membangun dukungan dari komunitas-komunitas Islam, yang hari ini menunjukkan sikap resisten terhadap Ahok-Djarot.
Dengan demikian, untuk tujuan politik jangka panjang, Agus Yudoyono khususnya lebih tepat memberikan dukungan kepada kubu Anies-Sandi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H