Perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem dapat memengaruhi pola hidup. Meteorologi menyediakan data perubahan iklim, sementara ilmu sosial menganalisis dampaknya terhadap kehidupan sosial. Pendekatan integratif ini mendukung keputusan yang lebih baik dalam mitigasi dan adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim.
Dalam menerapkan konsep Burhani dalam konteks pengalaman pribadi, suatu ketika saya telah merencanakan sebuah liburan yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Sebelum keberangkatan, saya memastikan untuk memeriksa ramalan cuaca melalui internet guna mengetahui kondisi cuaca pada hari yang saya pilih. Berdasarkan informasi yang saya dapat, hari keberangkatan saya diprediksi akan cerah dan hangat, sehingga saya merasa yakin perjalanan liburan saya akan berjalan lancar. Namun, saat hari yang ditunggu akhirnya tiba, cuaca justru menunjukkan kenyataan yang berbeda. Langit mendung dan hujan deras mulai turun, membuat rencana liburan saya menjadi terganggu dan saya harus mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang tidak terduga tersebut.
Pendekatan Irfani
Dalam pendekatan Irfani, kita dapat mengambil beberapa nilai yang relevan dengan Surat Al-Furqan ayat 48 adalah
1. Keterbatasan Manusia, manusia dapat merencanakan dengan baik, tetapi hanya Allah yang memiliki kendali atas cuaca dan alam. Hal ini mengajarkan kita untuk bersikap tawakal dan rendah hati dalam menghadapi kenyataan.
2. Pentingnya Iman dan Kepercayaan,meskipun rencana kita terganggu, kita harus yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Ini mengajak kita untuk tetap tenang dan mencari kebaikan dalam setiap situasi.
3. Merenungkan Tanda-tanda Kekuasaan Allah, perubahan cuaca dapat dilihat sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah. Kita diperintahkan untuk merenungkan dan menghargai ciptaan-Nya.
Pendekatan paradigma integrasi ini membutuhkan kerjasama antara ilmuwan, pemerintah dan masyarakat sipil. Dalam perspektif agama, kita diajarkan untuk mengakui kekuasaan Allah atas alam, bersikap tawakal dan rendah hati, serta merenungkan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan strategi adaptasi dan mitigasi yang efektif serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H