Sebulan yang lalu jagat media sosial diramaikan dengan mahasiswa KKN diusir warga gegara menyindir minimnya fasilitas desa. Kini kasus serupa kembali terjadi, tepatnya di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat.Â
Seorang mahasiswa KKN diusir warga kampung karena bersikap tidak sopan. Dalam kontennya ia mengatakan kalau tidak ada wanita yang cantik di desa tersebut. Video ini menyebar pesat, yang kemudian menimbulkan kegaduhan serta rasa tersinggung yang dialami warga desa.
Imbas dari konten tersebut, ia pun diusir dari tempat pengabdiannya. Meskipun ia telah berulang kali melayangkan permintaan maaf, dalam video yang lain ia tetap dipulangkan.Â
Mengutip dari liputan6.com, pihak kampus telah bertemu dengan Kepala Desa, Camat, dan Kesbangpol setempat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mahasiswa tersebut menarik diri dari aktivitas KKN, pihak kampus menyatakan ia akan diberikan tugas pengganti KKN.
Untuk mengantisipasi kasus seperti ini terjadi lagi, mari kita kenali bagaimana menerapkan etika saat hendak KKN.
Bersilaturahmi Kepada Pemerintah Setempat
Beberapa kampus memiliki kebijakan yang berbeda mengenai lokasi KKN. Ada yang ditunjuk langsung oleh kampus, ada juga yang menyerahkan sepenuhnya kepada mahasiswa untuk memilih sendiri lokasi KKN. Terlepas dari itu, sangat perlu kiranya untuk datang bersilaturahmi ke pemerintahan desa. Memperkenalkan diri, memberitahukan maksud dan tujuan, juga meminta izin agar diperkenankan melakukan pengabdian di lokasi tersebut.Â
Biasanya, dalam proses silaturahmi ini pihak desa akan menanyakan secara singkat tentang proker KKN. Sebab itu sebaiknya proker KKN dibuat jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan KKN tiba.
Bersikap sopan dan ramah kepada warga
Dalam kurun waktu tertentu, kita akan tinggal dan menetap di lokasi pengabdian. Layaknya di desa sendiri, kita akan hidup berdampingan dengan warga desa, termasuk rekan satu tim KKN. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga sopan santun dan etika.
Dalam menjalankan proker yang sudah disusun tentu kita akan membutuhkan bantuan warga sekitar, oleh karenanya kita dianjurkan untuk bersosialisasi dan membaur bersama warga.