Ini dunia enggan disapa, ambil perduli
Keras membeku air kali
Dan hidup bukan hidup lagi
Kuulangi yang dulu kembali
Sambil bertutup telinga, berpicing mata
Menunggu reda yang mesti tiba
Tema di dalam puisi 'Kesabaran' karya Chairil Anwar yaitu tema sosial, karena menceritakan kehidupan sosial penyair yang kemugkinan besar berusaha sabar dalam menghadapi orang lain.
Di dalam puisi 'Kesabaran' karya Chairil Anwar perasaannya yaitu perasaan penyair yang berusaha sabar dalam menghadapi hidup, ia tidak memperdulikan apapun yang orang katakan tentang dirinya. Ia lebih baik diam dan tidak berkomentar.
Nada di dalam puisi 'Kesabaran' karya Chairil Anwar Penulis berpendapat bahwa puisi tersebut bernada lugas, sebab penyair begitu lugas dalam mengemukakan bagaimana pengalamannya dalam bersabar. Puisi yang berjudul 'Kesabaran' mencerminkan bagaimana kelugasan penyair dalam mengemukakan pengalamannya, tidak bersikap menggurui. Hal ini disebabkan bahwa kesabaran adalah sesuatu yang sangat sakral, ada di dalam setiap diri manusia. Suasana di dalam puisi 'Kesabaran' karya Chairil Anwar memberikan suasana pada pembaca, bahwa perasaan penyair sangat kuat dan ia tidak memikirkan apapun yang membuat ia sakit hati, ia akan bersabar dan tidak akan banyak berkomentar. Hal ini penulis rasakan setelah membaca puisi tersebut, memberikan kesadaran bahwa apabila kita menghadapi masalah harus bersikap sabar dan yakin bahwa cobaan itu akan berlalu seiring berjalannya waktu.
Pemilihan kata-kata mempertimbangkan berbagai aspek estetis, maka kata-kata yang sudah dipilih oleh penyair untuk puisinya bersifat absolut dan tidak bisa diganti dengan padan katanya, sekalipun maknanya tidak berbeda. Bahkan sekalipun unsur bunyinya hampir mirip dan maknanya sama, kata yang sudah dipilih itu tidak dapat diganti. Jika kata itu diganti akan mengganggu komposisi dengan kata lainnya dalam konstruksi keseluruhan puisi itu.
Di dalam puisi 'Kesabaran' karya Chairil Anwar diksi atau pemilihan kata menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca meskipun dalam struktur kata tidak beraturan dan kurang sesuai dengan struktur kata pada umumnya. Misalnya: kata 'nggonggong' dalam struktur kata pada umumnya bukan 'nggonggong' tetapi 'menggonggong', namun penyair lebih memilih kata 'nggonggong' sebagai kata yang memiliki unsur orisinalitas atau private symbol sehingga menghasilkan poetic power.