Mohon tunggu...
Sofiyah Safitri
Sofiyah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Creating my own sunshine in a cloudy world

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Mengurangi Jejak Limbah Agroindustri : Solusi Hijau untuk Jember yang Berkelanjutan

23 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 23 Januari 2025   05:46 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani di OKU terus diingatkan larangan membakar sisa panen - ANTARA News Jambi

   

Sumber : Antara News

Di Kabupaten Jember, limbah agroindustri menjadi salah satu masalah lingkungan yang mendesak seiring dengan pertumbuhan sektor pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Limbah dari berbagai jenis tanaman, termasuk kedelai edamame, sering kali tidak dikelola dengan baik, sehingga berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat. Salah satu praktik yang umum dilakukan adalah pembakaran limbah, yang menghasilkan polutan berbahaya dan mencemari udara. Menurut penelitian Suharto et al. (2022), pembakaran limbah pertanian di daerah ini telah meningkatkan emisi gas rumah kaca dan polutan lokal, yang berdampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan lingkungan.

Khusus untuk limbah agroindustri kedelai edamame, pengelolaannya masih sangat minim, meskipun edamame merupakan salah satu komoditas unggulan di Jember yang telah menembus pasar ekspor. Limbah kulit edamame, yang dihasilkan dalam jumlah besar, sering kali dibuang atau dibakar. Praktik ini tidak hanya menciptakan polusi udara tetapi juga menghilangkan potensi nilai ekonomi dari limbah tersebut. Limbah kulit edamame dengan kandungan air yang tinggi mudah membusuk, sehingga dapat menimbulkan bau tidak sedap dan mencemari lingkungan, sebagaimana disebutkan oleh Budianto (2021).

Sebagai solusi inovatif, proses biokonversi menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) telah muncul sebagai pendekatan yang menjanjikan dalam pengelolaan limbah agroindustri, termasuk limbah kulit edamame. Larva BSF dikenal memiliki kemampuan tinggi untuk mengolah limbah organik menjadi pakan ternak bernutrisi. Menurut Halim et al. (2023), penggunaan larva BSF dapat mengurangi volume limbah hingga 80% sekaligus menghasilkan pakan ternak berkualitas tinggi. Dengan memanfaatkan larva ini, limbah kulit edamame dapat diubah menjadi sumber pakan yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan, sekaligus mengurangi praktik pembakaran yang merusak lingkungan.

Proses biokonversi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan agroindustri di Jember, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi petani dan peternak. Dengan dukungan teknologi serta pelatihan bagi para pelaku industri, solusi ini diharapkan dapat diterapkan secara luas dan memberikan manfaat lingkungan serta ekonomi yang signifikan. Langkah ini menunjukkan potensi besar dalam mewujudkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing sektor agroindustri di Jember.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun