Apa sih promosi kesehatan itu? Menurut Tones and Green dalam Susilowati Promosi Kesehatan merupakan salah satu bentuk intervensi di bidang kesehatan untuk memperbaiki status kesehatan masyarakat. Dilihat dari keluasan dan keberagaman aktivitasnya, dapat dikatakan bahwa promosi kesehatan adalah bentuk baru dari kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan diselenggarakan dengan paradigma sehat, kesetaraan, kemandirian, keterpaduan, dan kesinambungan (Kemenkes, 2018).
Lalu bagaimana cara kita untuk mempromosikan kesehatan kepada masyarakat? Tenang tidak perlu pusing tujuh keliling, ada yang namanya media. Media membantu pengguna untuk mengetahui situasi saat ini di seluruh dunia termasuk kesehatan. Media memiliki dampak sosial dan budaya yang besar pada masyarakat. Media memiliki kemampuan untuk menjangkau publik yang luas, hal ini menjadikan media banyak digunakan dalam penyampaian pesan untuk membangun opini dan kesadaran publik (Preeti, 2014).
Tapi, penggunaan media dalam menyampaikan informasi itu tidak sembarangan. Dalam menggunakan media untuk menyebarluaskan informasi itu harus menggunakan media yang tepat. Penggunaan media yang tepat dan sesuai dengan target audiens dapat berdampak pada efektivitas komunikasi, komunikasi yang efektif adalah ketika suatu informasi yang disampaikan komunikator dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh komunikan (Anisa, Yutikasari, & Dewi, 2021).
Penggunaan media yang tepat saat menyebarluaskan dan menyampaikan informasi kesehatan sangat penting karena dapat mempengaruhi cara seseorang memahami, mengingat, dan bertindak atas informasi tersebut. Untuk menurunkan risiko penyakit dan mempromosikan gaya hidup sehat, media yang tepat dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Media yang tepat juga dapat membantu meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program kesehatan termasuk deteksi dini penyakit dan program pencegahan penyakit.
Mari selidiki lebih dalam mengenai penggunaan media promosi kesehatan berbasis poster pada layanan kesehatan. Kami melakukan pengamatan di Puskesmas Cisadea, Kota Malang pada Senin (6/3/2023). Pada poster tersebut berisi informasi mengenai bagaimana cara mencegah tekanan darah atau hipertensi, faktor penyebab dari hipertensi dan seperti apa gejala yang menandakan bahwa seseorang itu terkena hipertensi.
Media tersebut dipasang menggunakan bingkai dengan pelindung kaca yang memiliki ukuran lebih kurang 45 x 30 cm. Media ini dipasang di dinding yang menuju lantai 2 atau sekitaran tangga, ketika orang berlalu lalang di tempat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja poster tersebut akan terlihat. Ayo perhatikan apa saja kekurangan dan kelebihan yang ada pada poster tersebut.
Apa kekurangannya? Penggunaan font pada poster tersebut relatif kecil dan letaknya yang lumayan tinggi membuat poster tersebut sulit untuk dibaca dengan jelas isinya. Kata salah satu tenaga kesehatan yang ada disana “poster yang ada disini itu diberi langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Malang, sehingga kami tidak bisa menentukan seberapa besar font dan lainnya. Begitu juga dengan penempatan poster yang di sekitar tangga itu karena hanya lokasi tersebut yang spacenya cukup luas untuk dipasang poster”. Selain kekurangan ada beberapa kelebihan yang bisa dilihat pada poster tersebut.
Apa saja kelebihannya? Media poster tersebut menggunakan gambar dengan warna yang beragam sebagai penjelas di setiap informasi, jadi tidak penuh dengan kata-kata yang bisa membuat seseorang bosan untuk membaca dan melihatnya. Poster ini juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami karena tidak terdapat istilah-istilah medis didalamnya. Dengan bentuk dan cara penyimpanannya yang aman media promosi tersebut cenderung tahan lama karena akan terhindar dari kerusakan seperti robek, basah terkena air, jatuh, dan pecah jika terkena senggolan.
Hasil dari observasi media promosi kesehatan di Puskesmas Cisadea dapat disimpulkan bahwa media promosi tersebut sudah layak tetapi belum terlalu efektif dalam menyampaikan pesan kesehatan apalagi untuk menyadarkan masyarakat karena terdapat beberapa kekurangan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu pemilihan ukuran poster, font size dan penempatan poster. Masih ada beberapa bagian yang perlu dikoreksi agar nantinya dapat lebih mencolok dan informasi lebih mudah tersampaikan serta dapat mencapai tujuan dari pembuatan poster tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H