Dewasa ini, menulis sudah bukan lagi menjadi kegiatan yang asing untuk dilakukan. Menulis sendiri merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan, emosi, dan perasaan seseorang ke dalam bentuk aksara.
Kita pasti sudah tidak asing dengan istilah "cerpen." Iya, betul sekali. Cerpen adalah akronim dari cerita pendek. Cerpen menjadi salah satu jenis tulisan yang sangat diminati oleh para penulis muda dan juga penulis pemula.
Akan tetapi, dibalik imagenya yang simpel, membuat cerpen tidak bisa dibilang semudah membalik telapak tangan, lho. Berdasarkan pengalaman Sofi mencoba menulis cerpen selama beberapa tahun terakhir, menulis cerpen juga dibutuhkan tahapan. Untuk itu, Sofi mencoba menantang diri sendiri menulis cerpen selama tujuh hari. Dalam tantangan ini, ada satu tahapan setiap harinya yang harus Sofi lakukan secara konsisten.
Di hari pertama, Sofi melakukan observasi untuk mencari inspirasi ide cerita. Sofi membaca buku, menonton film, dan mengamati lingkungan sekitar.
Hari kedua, menentukan tema. Sampai sini, kalau kita sudah menemukan ide, kita boleh meniru ide dari penulis yang karyanya kita baca. Dengan catatan, kita harus melakukan banyak modifikasi, sehingga kita tidak disebut sebagai plagiator.
Di hari ketiga, menentukan beberapa unsur intrinsik lain, seperti sudut pandang, alur, latar, dan lain sebagainya.
Masuk di hari keempat, bisa dibilang konyol tapi menurut Sofi ini tahapan yang cukup unik dan bekerja. Yaitu, menyusun kerangka cerita di kepala. Sofi tebak teman-teman pasti merasakan nikmatnya menyusun alur cerita sebelum tidur, hahaha. Ide-ide itu bisa banget kita tuangkan ke dalam tulisan lho, teman-teman. Sofi menyarankan mengambil langkah ini terlebih dahulu sebelum teman-teman menulis kerangka, karena kita akan bisa memodifikasi kepingan-kepingan ide kita dengan mudah.
Sampai di hari kelima, teman-teman bisa menuliskan kerangka cerita yang tadi masih terjebak di kepala ke dalam tulisan. Hal ini, memudahkan kita, takut-takut tiba-tiba lupa ide yang sudah kita buat.
Hari keenam, mulai menulis cerita. Pada tahap ini, teman-teman sudah bisa menentukan bagaimana cerita akan tertulis, hingga konflik dan penyelesaiannya.
Dan akhirnya di hari ketujuh, teman-teman bisa melakukan revisi terhadap bagian-bagian yang dirasa kurang pas, atau penulisan kata yang salah.
Nah, ini mungkin tidak terlalu efektif bagi teman-teman. Karena, setiap orang pasti punya gayanya masing-masing. Sofi harap semoga ini membantu, ya! Terima kasih!