Mohon tunggu...
Sofi Mardiyana
Sofi Mardiyana Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Idealisme dan Filosofi Tokoh-tokoh Idealisme

2 April 2020   15:18 Diperbarui: 2 April 2020   15:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb

Disini saya akan menjelaskan tentang pengertian filsafat idealisme terlebih dahulu. Jadi, filsafat pendidikan idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide, semua bentuk realita adalah menifentasi dalam ide, karna penadangannya yang idealis itulah idealisme. Sering disebut sebagai lawan realisme, tetapi aliran ini justru secara tertinggi, secara logika, antara realisme dan idealisme tidak bisa di pertentangkan. Idealisme menganggap bahwa yang kongkrit hanyalah bayang-bayang yang terdapat dalam akal pikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebut dengan ide atau gagasan. Sesorang realisme tidak menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata, dengan kata lain suatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa diinderakan. Bisa diterima oleh panca indera. 

Dalam konteks pendidikan, paham ini mencita-citakan pemikiran atau ide tertinggi secara kelembagaan institusional. Maka pendidikan akan dicdominasi oleh fakultas dan jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan. Metode-metode yang digunakan aliran-aliran idealisme adalah metode dealitik syarat dengan pemikiran perenungan dialog, dan lain-lain.

Filosofi tokoh-tokoh filsafat idealisme.

Yang pertama adalah Plato, menurutmya cita adalah gambaran asliyang semata mata bersifat rohani dan jiwa terletak di gambaran asli dan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Dan pada dasarnya sesuatu itu dapat dipikirkan oleh akal dan yang berkaitan juga dengan ide atau gagasan. Plato mengemukakakan bahwa dunia ini tetap dan jenisnya itu satu. Sedangkan ide tettinggi adalah kebaikan.

Yang kedua adalah Emanuel, ia menyebut filsafat idealisme krtits, dimana paham ini menyatakan bahwa pengalaman laangsung yang kita peroleh tidak dianggap pemiliknya sendiri. Melainlan ruang dan waktu adalah intuisi kita. Menurutnya, pengetahuan yang sebenarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indera.

Yang ketiga adalah Pascal, kesimpulan dari pemikiran tentang filsafat idealisme pascal adalah menggunakan akal, dan hati. Karena, keduanya saling berlaitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun