Mohon tunggu...
Sofingatun
Sofingatun Mohon Tunggu... Guru - guru PAI

saya seorang Guru Agama , bagi saya guru Agama adalah hal yang membanggakan selain bisa mendidik anak sesuai kaidah akhlak yang benar , juga dapat membangun masa depan anak Bangsa yang bermoral Pancasila dan berAkhlak mulia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memilih Ilmu , Guru dan Teman, Berdasarkan Ta`lim Mutaalim

24 Agustus 2022   11:26 Diperbarui: 24 Agustus 2022   11:30 7266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pasal ini Imam al-Zarnuji memberi saran bagi para pelajar untuk memilih ilmu, guru, dan teman. Hendaknya bagi seorang pelajar mendahulukan ilmu yang dibutuhkannya sekarang dalam urusan agama (ilmul hal), baru kemudian mempelajari ilmu yang berguna baginya pada masa yang akan datang. Dan Imam Zarnuji menyarankan agar mencari guru yang lebih pandai dan lebih sepuhdari dirinya, dan memilih teman yang tekun, wara’, baik tabiatnya, dan tanggap.Sumber: https://www.nu.or.id/pustaka/mengenal-kitab-ta-lim-al-muta-allim-panduan-etika-mencari-ilmu-Lp0jc

memilih ilmu pengetahuan yang paling baik atau paling cocok dengan dirinya. Pertama-tama yang perlu dipelajari oleh seorang santri adalah ilmu yang paling baik dan yang diperlukannya dalam agama pada saat itu. Kemudian baru ilmu-ilmu yang diperlukannya pada masa yang akan datang.  

Diantaranya:

1.  Memilih Ilmu Para ulama berkata, tetaplah kalian pada ilmunya para nabi, (ilmu agama), dan tinggalkanlah ilmu-ilmu yang baru. Tinggalkan ilmu debat yang muncul setelah meninggalnya para ulama. Sebab perdebatan akan menjauhkan seseorang dari ilmu fiqih, menyia-nyiakan umur, menimbulkan keresahan, dan permusuhan. Dan apabila umat Muhammad SAW. sudah suka berbantah-bantahan di antara mereka, itulah tanda akan datangnya hari kiamat. Tanda bahwa ilmu fiqih semakin menghilang. Demikian menurut hadis Nabi. 

2. Memilih Guru Adapun cara memilih guru atau kiai carilah yang alim, yang bersifat wara', dan yang lebih tua. Sebagaimana Abu Hanifah memilih kiai Hammad bin Abi Sulaiman, karena beliau (Hammad) mempunyai kriteria atau sifat-sifat tersebut. Maka Abu Hanifah mengaji ilmu kepadanya.

3. Memilih Teman Dalam memilih Teman sebaiknya memilih teman yg rajin belajar bersifat wara` Berwatak Istiqamah, dan yang suka memahami ayat ayat Al Qur`an, Hadist hadist  Nabi, Menjauhi Teman teman yang malas ,yang banyak bicara, yang suka merusak , yang suka berkata kotor, memfitnah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun