Oleh : Syamsul Yakin
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dan Sofie Alya Lubabah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ada banyak aspek keberhasilan dakwah.
 Misalnya pemanfaatan teknologi dan ketelitian dalam memilih pendekatan, strategi dan metode dakwah.
 Namun yang tidak kalah pentingnya dalam konteks praktis adalah pengembangan bahasa retoris dalam khotbah.
 Oleh karena itu, paling tidak ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan retorika khotbah lisan dan tulisan.
 Penggunaan bahasa yang terstandarisasi, berbasis data, dan berbasis penelitian.
 Pertama, Anda harus menggunakan bahasa default.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa Mandarin adalah kata bahasa Indonesia yang benar dan tepat.
 Forum resmi biasanya menggunakan bahasa default.
 Maksud saya di sini adalah bahwa bahasa asing dapat digunakan sebagai pengalih perhatian dalam komunikasi apa pun, baik lisan maupun tulisan.
 Tujuan Anda adalah menciptakan rasa percaya pada audiens Anda.