Mohon tunggu...
SOFIE ALAWIYAH
SOFIE ALAWIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - AKTIF

SOFIE ALAWIYAH

Selanjutnya

Tutup

Love

Broken Home

27 Desember 2021   09:42 Diperbarui: 27 Desember 2021   09:45 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Broken home merupakan suatu kondisi dimana keluarga menjadi tidak utuh atau tidak lengkap,bisa saja terjadi karena perceraian, ditinggal meninggal oleh salah satu orang tua, atau ada masalah yang sudah tidak bisa di selesaikan dengan cara baik-baik hingga akhirnya memilih untuk bercerai,Perselingkuhan, ketidakcocokan, adanya rasa kecewa, rasa cintanya sudah hilang dll.

Yang paling sering adalah Pertengkaran yang berakhir Perceraian, Bukan hanya perasaan suami istri saja yang akan terluka, tetapi perasaan anak-anak yang melihat orang tuanya sering bertengkarpun akan lebih sakit hatinya, tidak ada lagi kerharmonisan dalam keluarga mereka,yang ada hanya rasa takut dan kecewa, bahkan akan timbul rasa benci yang akhirnya bisa mempengaruhi perilaku anak. Saat kedua orang tua cerai pasti salah satu ibu ataupun ayah harus pergi dari rumah.

Kepergian dari ibu ataupun ayah akan memberikan dampak yang besar bagi keluarga apalagi anak yang harus menjadi korban atas keegoisan orangtuanya yang memilih untuk bercerai. Tantangan yang sangat berat bagi anak untuk hidup dalam broken home. Hidup tanpa ada salah satu atau bahkan kedua orang tua itu ibarat burung yang tidak bisa terbang dengan satu sayap.(siapa sih yang tidak mau keluarga harmonis dengan anggota yang lengkap?). itu adalah pertanyaan sekaligus jawaban yang akan aku katakan ketika orang lain menanyakan tentang itu.

Ketika orang yang seharusnya menjadi sumber cinta dan kasih sayang itu hilang atau mungkin bahkan hadir namun gagal memberikan hal-hal itu, Anak akan kehilangan bekal atau bahan penting untuk pengembangan dan pembentukan karakternya. Dan ini akan membuat anak mengalami banyak hal yang merugikan dalam hidupnya, mulai dari perilaku yang jelek, hingga hal-hal lebih seperti depresi, kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain, atau gangguan-gangguan lainnya. Nyatanya harta yg paling berharga itu keluarga, cinta yang paling tulus pun datangnya dari keluarga, tidak ada kasih sayang yang tak terhingga selain orang tua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun