Kehidupan yang seharusnya dinikmati dengan tenang di usia senja justru dihabiskan oleh Nenek Parjiem, 65 tahun, untuk berjuang keras demi mencukupi kebutuhan dua cucunya yang yatim piatu. Tinggal di rumah sederhana di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Nenek Parjiem menjadi satu-satunya tumpuan hidup setelah kedua orang tua cucunya mengalami tragedi memilukan. Kisah inspiratif ini menarik perhatian kelompok mahasiswi PGSD Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), yang kini bergerak untuk membantu keluarga ini melalui program pemberdayaan dhuafa. Hidup Nenek Parjiem berubah drastis ketika kedua orang tua cucunya mengalami kecelakaan. Sang ibu meninggal dunia, sementara sang ayah mengalami patah kaki dan kemudian memilih menikah lagi, meninggalkan kedua anaknya dalam asuhan sang nenek. Kini, dua cucu Nenek Parjiem, seorang anak laki-laki yang duduk di bangku kelas 2 SMP dan seorang anak perempuan di kelas 2 SD, sepenuhnya bergantung pada kerja keras beliau.
Setiap hari, Nenek Parjiem mengayuh sepedanya untuk berjualan kopi keliling. Berbekal penghasilan harian Rp75.000 hingga Rp100.000 (kotor), beliau harus mencukupi kebutuhan keluarga yang jauh melebihi pendapatan tersebut. Dalam satu bulan, total pengeluaran keluarga mencapai Rp2.500.000, sementara pendapatan hanya Rp800.000. Seringkali, mereka hanya dapat makan dari orang lain. Melihat perjuangan Nenek Parjiem, kelompok mahasiswi PGSD UHAMKA, dengan bimbingan dosen Kemuhammadiyahan Bapak Amirullah, M.A., kami, kelompok 5 yang terdiri dari Ana Afrilia, Nabila Zahratul, dan Sofiatun, merancang program pemberdayaan dhuafa. Program ini bertujuan untuk memberikan modal usaha kepada Nenek Parjiem serta memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Selain itu, program ini diharapkan membantu cucu-cucu beliau melanjutkan pendidikan tanpa terganggu oleh kendala ekonomi.
Program ini dimulai dengan observasi langsung ke rumah Nenek Parjiem pada 15 Oktober 2024. Mahasiswi melakukan survei dan pendekatan personal untuk memahami kebutuhan keluarga ini secara mendalam. Dalam perencanaan bantuan, kelompok mahasiswi memberikan modal berupa termos pompa, perlengkapan jualan, dan kebutuhan lain untuk mendukung usaha kopi keliling Nenek Parjiem. Hal ini bertujuan agar beliau tidak lagi bergantung pada sistem bagi hasil dengan orang lain. Selain itu, kelompok juga memberikan bantuan sembako seperti beras, minyak goreng, telur, mie instan, dan susu kental manis untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga. Tak hanya itu, perlengkapan sekolah juga diberikan kepada kedua cucu Nenek Parjiem agar mereka dapat melanjutkan pendidikan tanpa hambatan. Penggalangan dana dilakukan melalui proposal, flyer, dan kampanye di media sosial. Dana yang terkumpul mencapai Rp2.550.000, dan telah disalurkan pada hari Sabtu, 7 Desember 2024, untuk keperluan sembako, pemberdayaan usaha, serta perlengkapan sekolah. Kemiskinan adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi masyarakat Indonesia. Dalam kasus Nenek Parjiem, kondisi ini diperparah oleh rendahnya akses terhadap modal usaha dan pendidikan. Mahasiswi UHAMKA mengangkat kisah ini sebagai wujud implementasi nilai-nilai Islam, khususnya yang terkandung dalam Surah Al-Ma'un, yang menekankan pentingnya kepedulian terhadap fakir miskin dan anak yatim.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban Nenek Parjiem, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial kepada masyarakat yang terlibat. Dukungan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan harian Nenek Parjiem melalui usaha kopi keliling, memastikan kedua cucunya tetap bersekolah, dan membuka hati masyarakat untuk turut berkontribusi dalam membantu sesama. "Kami berharap program ini bisa menjadi awal dari perubahan yang lebih baik untuk keluarga Nenek Parjiem," ungkap salah satu anggota kelompok mahasiswi. "Selain membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka, kami juga ingin meningkatkan solidaritas sosial di masyarakat, sehingga lebih banyak orang yang peduli terhadap kaum dhuafa."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H