Mohon tunggu...
SofialWidad
SofialWidad Mohon Tunggu... Penulis - Latahzan innalloha ma'ana

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Instagram : _sofialwidad

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buming Adopsi Boneka Arwah "Spirit Doll" (Gangguan Psikologis atau Kebudayaan yang Salah?)

8 Januari 2022   10:44 Diperbarui: 8 Januari 2022   10:46 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini sedang buming pengadopsian boneka sebagai perantara atau wadah arwah anak-anak atau bayi yang diadopsi dengan kisaran harga yang berbeda-beda. 

Dari harga yang paling rendah sampai harga yang terbilang fantastis, dan juga banyak film-film yang mengangkat tentang tema boneka arwah diantaranya (Chucky, Annabelle, dan The Boy). semakin buming hal itu sampai hari ini ada hal yang lebih aneh yaitu tentang pengadopsian boneka arwah "spirit doll" apakah hal itu termasuk gangguan kejiwaan atau suatu hal yang harus dianggap biasa dan keren?.

Mari kita bahas dan kita diskusikan bersama. Pengadopsian boneka arwah atau "spirit doll" mulai buming memasuki Indonesia dan ada bebarapa artis tersohor yang mengadopsi boneka arwah . 

Kapan boneka arwah ini diperkenalkan? Boneka arwah atau "spirit doll" ini telah diperkenalkan sejak 2016 lalu di Thailand oleh Mae Ning salah satu penyiar radio disana. 

Dilansir dari theculturetrip.com boneka milik Mae Ning ini diberi nama Child Angel atau Luk Thep. Mae Ning mengaku kerap berinteraksi dengan boneka tersebut dan dipercaya banyak mendatangkan keberuntungan.

Menanggapi hal tersebut   bagaimana jika dilihat dari segi kondisi psikologis yang dimiliki para pelaku adopsi boneka arwah atau "spirit doll" tersebut. Dalam salah satu buku psikologi yang saya pernah baca di perpustakaan kampus kala itu. 

Disana dijelaskan singkatnya begini "setiap orang memiliki kapasitas psikologis yang memungkinkan dia mampu untuk menghadapi dan bertahan dalam situasi atau persoalan apa pun. 

Kapasitas tersebut tumbuh melalui berbagai hal diantaranya, pola asuh, pendidikan formal, dan pendidikan sosial. Yang membuat kemampuannya makin bertambah atau membaik ketika orang tersebut memasuki masa dewasa."

Jika seseorang memeliki semua hal yang tersebut diatas dengan cukup baik. Maka orang tersebut sangat cukup mampu dalam mengahadapi persoalan-persoalan hidup yang sedang iya hadapi, pendapat saya mengenai hal yang sedang terjadi sekarang khususnya tentang pengadopsian boneka arawah "spirit doll" adalah banyaknya gangguan-gangguan ringan terhadap kondisi psikologis orang-orang yang malakukan hal tersebut. 

Kenapa demikian? Coba saja kita melihat kondisi sosial saat ini, masa pandemi Covid-19, menurunnya pendapatan terhadap setiap usaha, banyaknya pemecatan terhadap tenaga kerja khususnya di Indonesia. Bagaimana hal itu tidak mempengaruhi kondisi psikologis setiap orang.

Hanya saja pengadopsian boneka arwah atau "spirit doll" ini sedikit melenceng dari berbagai kepercayaan maupun secara rasional masyarakat umum kita. Apa lagi Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, jelas hal tersebut menyalahi keyakinan yang dipercaya. Karena dalam agama Islam menyakini hal seperti Itu (adopsi boneka arwah "spirit doll") atau bahkan sampai berharap kepada selain Tuhan (Alloh) hal tersebut sudah termasuk dosa Syirik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun