Makan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang tak bisa dielakkan. Namun, dalam Islam, cara makan juga diajarkan dengan sangat bijaksana, salah satunya adalah dengan makan secukupnya dan berhenti sebelum kenyang. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi juga mengajarkan disiplin dan pengendalian diri.
   Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW memberikan petunjuk yang sangat penting mengenai hal ini. Salah satunya terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi: "Tidak ada wadah yang lebih buruk diisi oleh anak Adam selain perutnya. Cukup baginya beberapa suap yang bisa membuatnya tegak (tidak kelaparan). Jika ia harus makan, maka hendaknya ia memenuhi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara." (HR. al-Tirmidzi)
  Hadis ini mengajarkan bahwa perut manusia tidak seharusnya diisi sampai penuh, karena hal itu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan juga mengurangi kualitas ibadah, seperti shalat dan puasa. Makan secukupnya membantu tubuh berfungsi dengan baik tanpa memberatkan organ pencernaan. Rasulullah SAW memberi anjuran untuk membatasi makanan dengan cara yang seimbang, yakni sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga sisanya untuk udara, yaitu ruang untuk bernapas.
   Dalam Islam, juga menegaskan bahwa keberkahan makanan bisa didapatkan dengan cara makan secukupnya, bukan dengan makan yang berlebihan, makan dengan secukupnya, tubuh tidak akan terbebani oleh jumlah makanan yang berlebihan, yang dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh, seperti hati dan ginjal. Berlebihan dalam makan sering kali malah mengurangi keberkahan dalam rezeki. Karena makan secukupnya Juga bisa memberi efek positif dalam beribadah, ketika tubuh tidak terlalu kenyang, seseorang lebih mudah untuk melakukan ibadah dengan khusyuk, baik itu shalat, membaca Al-Qur'an, atau aktivitas ibadah lainnya.
   Terdapat sebuah percakapan saat Ahmad dan Ali mengunjungi salah satu resto makanan terkenal, yang ada di jakarta. Mereka membahas tentang Makan Berlebihan dan Sunnah Makan Secukupnya. Ali Seorang pemuda yang gemar makan banyak, sedangkan temannya yakni Ahmad adalah pemuda yang selalu berusaha mengikuti sunnah Rasulullah SAW
  Ali: Wah, makanannya banyak dan kayaknya enak-enak banget, Ahmad! Hari ini aku akan makan lebih banyak dari biasanya, nih. Kalau kayak gini ga bakalan cukup cuma 1 piring nih!!
  Ahmad(Tersenyum geleng-geleng): Hmmm,,, kamu suka banget makan, ya, Ali? Tapi, apa kamu tahu Ali kalau makan berlebihan itu nggak baik menurut Islam?
Ali (Menoleh dengan sedikit heran): Apa Maksudmu apa, Ahmad? Bukannya makan itu kebutuhan? Kalau sudah lapar, ya harus makan sampai kenyang dong. Kenapa harus dibatasi?
  Ahmad: pelan-pelan donk boss nanya-nya (sambil menepuk pundak Ali dengan senyum) Jadi gini, makan itu memang kebutuhan pokok, Ali. Tapi dalam Islam Rasulullah Saw, mengajarkan kita untuk makan secukupnya. Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk tidak makan berlebihan, apa kamu pernah dengar hadits tentang makanlah dengan secukupnya?
  Ali: Hmm, aku pernah dengar sih, tapi belum terlalu paham soal hadits itu, Ahmad. Tapi, kalau menurutku ketika sudah lapar, ya seharusnya kita makan banyak supaya kenyang, kalau kenyang kan badan jadi lebih bertenaga dan lebih semangat lagi untuk menjalankan kehidupan.Â
  Ahmad (Menanggapi dengan sabar): Itu memang benar, Ali. Tapi makan yang berlebihan justru bisa memberi dampak negatif. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist: "Tidak ada wadah yang lebih buruk diisi oleh anak Adam selain perutnya. Cukup baginya beberapa suap yang bisa membuatnya tegak (tidak kelaparan). Jika ia harus makan, maka hendaknya ia memenuhi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara." (HR. al-Tirmidzi)