Warga Sunggal, Medan, memiliki beragam harapan terkait perbaikan infrastruktur dan lingkungan di wilayah mereka. Meskipun sebagian besar merasa puas dengan kondisi jalan yang ada, masalah banjir dan kerusakan jalan tetap menjadi keluhan utama. Selain itu, ketersediaan air bersih yang tidak stabil dan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan juga menjadi sorotan. Meski demikian, semangat gotong royong warga dalam menjaga kebersihan lingkungan patut diapresiasi.
Warga Sunggal berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi infrastruktur dan lingkungan di wilayah mereka. Perbaikan jalan, peningkatan akses air bersih, dan pengelolaan sampah yang lebih baik menjadi harapan utama mereka. Semangat gotong royong yang telah ditunjukkan oleh warga perlu didukung dengan adanya kebijakan dan program pemerintah yang konkret. Dengan demikian, kualitas hidup masyarakat Sunggal dapat ditingkatkan dan lingkungan yang lebih baik dapat terwujud.
Berikut tanggapan masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi masalah infrastruktur dan lingkungan di Sunggal.
KAK TASYA SAFIRA ( PEJALAN KAKI ) : "Secara keseluruhan, saya merasa cukup nyaman tinggal di asrama. Jalannya sudah bagus, dan akses transportasi juga cukup mudah. Cuma kadang kalau hujan deras, air suka mati. Padahal, kami warga asrama sering gotong royong untuk membersihkan lingkungan. Menurut saya, yang perlu diperbaiki itu kesadaran warga untuk buang sampah pada tempatnya. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai. Kalau semua warga bisa menjaga kebersihan, pasti lingkungan kita akan jadi lebih baik."
IBU SRI ( IBU RUMAH TANGGA ) : Alhamdulillah, saya merasa nyaman tinggal di sini. Jalannya sudah lumayan bagus, motor sama mobil bisa lewat. Airnya juga jernih. Cuma, ya kadang kalau hujan deras, banjir sedikit. Tapi, kami warga sini sudah berusaha nutup-nutup saluran air biar enggak banjir parah. Yang paling penting itu jalannya diperbaiki lagi, biar enggak rusak-rusak. Terus, pompa airnya juga harus diperbaiki biar airnya lancar terus. Kalau semuanya sudah bagus, pasti lebih nyaman tinggal di sini. Sayangnya, kadang masih ada saja warga yang membuang sampah sembarangan, sehingga saluran air cepat tersumbat."
IBU LINA (IBU RUMAH TANGGA) : "Saya senang sekali bisa berbagi cerita tentang kampung kami. Memang benar, jalan di sini masih banyak yang rusak dan kalau hujan suka banjir. Susah kalau mau pergi jauh. Soal air, kalau kemarau sering kering sumurnya. Tapi, kami warga sini sudah berusaha yang terbaik untuk menjaga lingkungan. Kami sering gotong royong membersihkan lingkungan dan bikin lubang resapan air. Saya harap pemerintah bisa bantu perbaiki jalan-jalan yang rusak. Kalau jalan sudah bagus, pasti lebih nyaman buat kami dan perekonomian warga juga akan meningkat. Selain itu, kalau bisa air bersihnya juga diperbanyak, misalnya dengan membangun sumur bor atau instalasi pengolahan air. Biar kami enggak susah lagi cari air bersih dan bisa hidup lebih sehat."
HILYA DAN INTAN ( MAHASISWA ) : Kalau menurut saya, masalah banjir, sampah, dan air bersih di Sunggal saling berkaitan. Untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif, diperlukan pendekatan yang terintegrasi. Selain memperbaiki infrastruktur fisik, perlu juga ada upaya untuk mengubah perilaku masyarakat. Pemerintah dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan. Misalnya, mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif atau mencari sumber air bersih alternatif."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI