Mohon tunggu...
Sofi Arinda
Sofi Arinda Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Loe-Boom

18 November 2014   20:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14162925141468609276

Seseorang pasti memiliki tingkat kejenuhan akan rutinitas sehari-harinya. Dibutuhkan suatu kegiatan yang bisa mengalihkan dan menyegarkan kembali pikiran barang untuk sejenak. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan pikiran jenuh itu berubah menjadi jernih. Contohnya saja berekreasi bersama teman, bermeditasi, maupun berwisata. Berwisata tidak hanya sebatas mengunjungi tempat pusat wisata saja, namun juga bisa sambil mengenal lebih dalam tentang tempat yang dikunjungi tersebut.

Suatu daerah yang biasa dijadikan pusat wisata sering kali menonjolkan hal-hal yang unik yang dimiliki. Hal-hal unik yang ditonjolkan baik berupa kebudayaan yang daerah tersebut miliki, maupun dari segi lain. Orang yang melakukan perjalanan wisata kebanyakan mencari kekhasan dari daerah yang dikunjungi. Pada umumnya, daerah wisata menawarkan berbagai souvenir maupun aneka jajanan atau kuliner yang tidak ada di kota atau daerah lain.

Sebut saja Yogyakarta, sebagai salah satu kota wisata yang tidak pernah luput dari destinasi para pelancong. Yogyakarta menjadi identik dengan kuliner gudeg, karena dari tangan-tangan terampil masyarakat Kota Budaya inilah tercipta panganan yang banyak diburu orang. Namun dibalik ketenaran gudeg, masih banyak makanan dari Yogyakarta yang menjadi khas, sebab tidak terdapat di kota-kota lain di Indonesia.

Wisatawan yang datang mengunjungi Kota Yogyakarta tidak mungkin hanya puas dengan mencicipi gudeg saja sebagai kuliner khas. Banyak dari mereka bahkan mencari informasi tempat-tempat jelajah kuliner yang harus mereka kunjungi saat berada di kota ini.

Banyaknya pelajar dan/ mahasiswa serta wisatawan membuat para pengusaha di bidang kuliner di Yogyakarta berbondong-bondong membuka usaha yang sekiranya menarik dan bakal ramai oleh pengunjung. Membuat suatu signature dish merupakan cara jitu yang dilancarkan oleh para pengusaha kuliner ini. Demi menarik pengunjung, pengusaha bidang kuliner ini kerap kali memberikan suguhan baru dari usahanya. Pembaharuan ini mulai dari konsep tempat makan yang dibuat semenarik mungkin bagi pengunjung, menu makanan yang semakin bervariasi, hingga hidangan yang dibuat dengan ukuran maupun rasa yang berbeda daripada tempat makan serupa.

Berkat kekreatifan dan semangat pantang menyerah yang dilakukan oleh para pengusaha kuliner ini, lahirlah sebuah inovasi baru dikalangan pecinta kuliner. Sebuah makakanan yang menjadi sebuah icon kuliner di kota lain, tetapi dapat menjadi sebuah kuliner yang khas bagi Kota Yogyakarta.

Panganan yang satu ini memiliki keunikan tersendiri karena memiliki ukuran yang dua hingga tiga kali lebih besar atau panjang dari ukuran biasanya. Berbagai varian isian yang ditawarkan seperti ayam, sosis, daging, baso, seafood, hingga ati ampela dipadukan dengan sayuran segar, telur dan bumbu-bumbu gurih serta dibalut dengan kegaringan dari kulit yang terbuat dari tepung terigu akan memanjakan lidah penikmatnya. Tidak hanya disantap begitu saja, penikmat kuliner ini dapat merasakan sensasi lain dengan menyantapnya bersama sambal terasi pedas, lalapan, dan bahkan nasi putih.

Kenikmatan lumpia ini hanya bisa dirasakan di Kota Yogyakarta, tepatnya di kedai yang menjajakan lumpia berukuran tak biasa ini. Terdapat beberapa tempat di Kota Yogyakarta yang menyajikan makanan ini. Seperti di Jalan Kaliurang Km. 14,7, Selokan Mataram, Pogung Dalangan, dan juga di Jalan Manggis Klebengan. Di kedai yang memiliki tagline "The Biggest Loempia Ever" ini tidak hanya menawarkan lumpia berukuran jumbo, tetapi juga terdapat menu tempe mendoan (tempe goreng tepung yang digoreng tidak sampai garing) dengan ukuran yang tak kalah besar. Menu ini sering disebut dengan zuper mendoan. Dengan mengeluarkan uang 7500-8500 rupiah untuk sebuah lumpia boom dan 4000 rupiah untuk zuper mendoan, dapatkan pengalaman baru.

Kedai ini memang memiliki keunikan tersendiri demi menarik pengunjung. Namun kreatifitas dan inovasi yang dilakukan patut diapresiasi. Datang dan buktikan sensasi menikmati lumpia jumbo ini di Kedai Loe-Boom (Loempia Boom) Yogyakarta.

[caption id="attachment_376288" align="aligncenter" width="300" caption="Loempia Boom"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun