Mohon tunggu...
Sofi Arinda
Sofi Arinda Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

50% atau Setengah Harga?

29 Desember 2014   03:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pusat-pusat perbelajaan di Indonesia khususnya di kota-kota besar memang sudah menjamur. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya peminat yang berasal dari berbagai belahan masyarakat Indonesia yang senang berbelanja. Sehingga memungkinkan bagi para pengusaha di bidang ini untuk berbondong-bondong membuka pusat perbelanjaan di kota-kota. Pusat-pusat perbelanjaan ini memang tiada matinya. Walaupun semakin banyak pesaing di bidang yang sama, namun seakan tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk terus menjalankan usahanya.

Trik yang sangat memikat para pengunjung pun diluncurkan. Pusat-pusat perbelanjaan yang memiliki banyak toko dengan berbagai brand berlomba-lomba untuk memasang plang bertuliskan potongan harga yang tentunya akan sangat menarik bagi para pengunjung. Mereka tak lupa memafaatkan hari-hari besar sebagai hari yang tepat untuk memasang potongan harga atau diskon sebesar mungkin. Seperti pada tahun 2014 yang akan segera berakhir dan berganti dengan tahun 2015. Seiring dengan momen menjelang pergantian tahun, diskon-diskon akan sangat mudah dijumpai dan besarannya bisa membuat orang-orang yang sedang berkunjung tergiur dengan tawaran harga itu. Dengan hanya memasang tulisan yang terpampang seperti “BIG SALE” atau “Harga Spesial Akhir Tahun”, bisa dipastikan orang-orang akan tak segan berdatangan.

Diskon-diskon yang ditawarkan tidak hanya bisa dijumpai di pusat perbelanjaan saja. Namun dengan adanya kecanggihan teknologi, kini tawaran diskon itu bisa didapatkan melalui smartphone. Contohnya saja melalui sosial media seperti twitter, instagram, BBM, dan Line. Anda dapat langsung berbelanja secara online dengan keuntungan potongan harga maupun mendapatkan voucher dari sosial media tersebut dan akan mendapat potongan harga setelah berbelanja di store yang dimaksud dengan menggunakan voucher yang diberikan. Hal ini dilakukan oleh beberapa brand ternama yang bekerja sama dengan situs online ternama pula atau vendor aplikasi smartphone. Hal ini merupakan salah satu strategi marketing yang memudahkan konsumen tergiur. Voucher gratis sekalipun, yang didapatkan dengan menggantungkan keberuntungan, sebenarnya adalah tak tik yang diberikan pada konsumen agar terpancing ingin mengunjungi tempat di mana voucher bisa ditukarkan. Dengan begitu konsumen akan merasa ingin membeli barang lainnya tanpa menggunakan voucher.

Trik marketing yang menarik lainnya adalah plang yang bertuliskan 50% Off atau Buy 1 Get Free dibanding dengan plang yabng bertuliskan Setengah Harga. Setiap orang yang sedang berjalan-jalan di pusat perbelajaan seakan lebih tertarik.

Di samping memberikan keuntungan dengan membeli barang yang dipotong harga, adanya penjualan barang dengan cara seperti ini juga secara langsung maupun tidak membawa efek yang negatif. Jiwa seorang shopaholic akan timbul dengan sendirinya dan berakibat buruk pada kondisi psikologis serta keuangan, tentunya. Perilaku konsumtif pun akan melekat pada diri jika terus-terusan mengikuti hasrat berbelanja yang dipicu dengan adanya banyak diskon, yang dirasa menguntungkan padahal bisa jadi merugikan. Banyak dari penggemar belanja yang terus berbelanja ‘berburu diskon’ namun tidak menyadari bahwa sebenarnya apakah mereka perlu untuk membeli barang-barang diskon tersebut atau tidak?

Jadi, pada intinya adalah segala plang yang terpampang nyata di pusat-pusat perbelanjaan menawarkan diskon yang menggiurkan adalah cara bagi mereka membuat para penggemar belanja agar berbelanja lebih banyak dan merasa diuntungkan. Trik pemasaran yang senantiasa digunakan tidak lain adalah memanfaatkan hari-hari spesial sebagai alasan pemasangan potongan harga dan menuliskan potongan harga tersebut dengan prespektif yang mengalihkan agar pembeli tertarik dan membeli barang dagangan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun