Mohon tunggu...
Sofia Rahma
Sofia Rahma Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa-Universitas Airlangga

Saya merupakan Mahasiswa Di Universitas Airlangga, Fakultas Vokasi Prodi D3 Keperawatan. Saya membuat artikel ini bertujuan untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah Logika Dan Pemikiran Kritis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sang Pemimpi Mengejar Pelangi

22 Juni 2022   11:59 Diperbarui: 22 Juni 2022   12:11 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mimpi adalah angan-angan atau sebuah cita-cita yang ingin dicapai seseorang untuk berada dalam suatu fase yang diinginkan.
Dari kisah yang saya angkat dari kehidupan pribadi, dari mimpi-mimpi yang saya inginkan, saya berjuang keras untuk bisa merealisasikan nya menjadi nyata. Mimpi itu begitu besar, berawal dari anak seorang buruh yang bekerja sebagai tukang reparasi sepeda yang bisa dibilang kala itu kehidupan keluarga sangatlah prihatin, hidup dengan serba kekurangan, tidak hanya papan tetapi juga sandang pangan. Lambat laun ketika usia saya menginjak 4 tahun, ibu saya memutuskan untuk merantau ke luar negeri dengan dalih untuk memperbaiki kehidupan keluarganya. Hal ini tidak membuat nyali saya untuk putus asa dengan menilik ekonomi keluarga. 

Ketika sudah masuk dunia Pendidikan TK saya sudah memperoleh prestasi dari bidang akademik dan non akademik dari sebuah event perlombaan menggambar yang kala itu saya mendapatkan piagam penghargaan, selepas dari itu ketika usia masuk 6 Tahun saya masuk di bangku Sekolah Dasar yang mana kala itu saya pernah di-bullying karena dirasa saya tidak sepadan dengan apa yang teman-teman saya miliki, dari hal itu tidak menciutkan nyali saya, dengan memulai untuk menjadi lebih kuat, berani dan saya berusaha memperbaiki prestasi di sekolah, mulai aktif pada saat pembelajaran dan konsentrasi ketika guru sedang menjelaskan, tidak lama kemudian Ujian Akhir Semester pun tiba, setiap malam saya selalu belajar di bimbing oleh bapak saya, yang dengan sabar mengajari anaknya, menjadi anak yang di didik keras, baik dari segi pendidikan maupun sosial. Dengan patuh apa yang di intruksikan oleh orang tua maka saya tidak berani untuk melanggarnya.

Ketika hasil raport keluar, bapak saya tersenyum bahagia karena ternyata hasil laporan belajar saya mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dari mulai duduk di bangku kelas 2 hingga kelas 6, saya selalu mendapat peringkat paralel di kelas. Mendengar hal itu ibu dan bapak saya memberikan hadiah berupa sepeda baru, tas dan juga sepatu. Hal itu pertama kalinya saya dapat membuat bangga orang tua karena prestasi yang di dapat.


Ketika sudah masuk SMP hingga SMA saya sudah banyak bisa berbaur dengan orang lain, dengan memperbanyak relasi dan belajar dari sebuah pengalaman saya di masa lalu membuat saya bangkit untuk menekuni pendidikan. Dari awal saya sudah tertarik dengan bidang SAINS, dan saya bersyukur bisa terjun ke bidang yang saya gemari tersebut, saya menekuni bidang MIPA yang saya ambil dari program jurusan di SMA. Latar belakang saya mengambil jurusan MIPA yaitu dengan berkeinginan bisa melanjutkan kuliah dan masuk dalam jurusan di bidang Kesehatan, namun sebelum itu sudah saya diskusikan matang-matang dengan kedua orang tua dan mereka mendukung cita-cita saya. 

Awal masuk SMA saya sudah berniat akan melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi, saya sudah mulai aktif mengikuti webinar tentang info masuk PTN, aktif mengikuti tryout latihan soal UTBK, dan bahkan saya juga menjadi bagian murid dari Bimbel Ruang Guru dengan berlangganan paket SBMPTN, tidak hanya itu saya juga membeli buku materi SBMPTN 2021, saya selalu meluangkan waktu dikala sedang tidak banyak tugas sekolah. Dari itu semua ada perjuangan dan jeri payah orang tua untuk bisa memenuhi terutama dalam bidang pendidikan, saya bersyukur memiliki orang tua yang amat sangat mengasihi anaknya dan rela berkorban demi masa depan anak. 

Saya semakin yakin bahwa apa yang saya cita-citakan dapat terwujud dengan adanya doa dan restu dari orang tua, menjalani pendidikan selama SMA pun saya mengalami drama yang mana pada saat duduk di Kelas 10 Semester ganjil, saya mendapatkan rangking yang bisa dikatakan sangat rendah, dari hal itu saya mencoba bangkit untuk memperbaiki sebelum terlambat, dan orang tua juga selalu support. Kemudian kala sudah naik ke kelas 11-12 hasil belajar saya meningkat pesat. Hingga sampai dengan rata-rata nilai Ujian Sekolah pun dapat dikatakan terbaik. 

Selepas lulus SMA saya mendaftar SBMPTN dan mengikuti UTBK, Universitas Diponegoro menjadi pilihan pertama saya namun siapa sangka, hasil pengumuman menyatakan saya belum berhasil, tetapi saya belum menyerah begitu saja, saya terus mengejar PTN lain dengan jalur mandiri dengan pilihan jurusan bidang kesehatan, 5 PTN diantaranya saya juga dinyatakan gagal, hal ini tidak menciutkan nyali saya hingga saya berdiskusi kepada ibu, dan ibu saya menyarankan untuk mendaftar di Universitas Airlangga melalui jalur mandiri, saya memutuskan untuk mencoba dengan berbekal nilai hasil UTBK SBMPTN saya lanjutkan untuk didaftarkan ke UM Unair. 

Unair merupakan PTN terakhir yang saya daftar dan saya berharap bisa menjadi pilihan yang membawa saya untuk bisa kuliah di kampus negeri. Setiap malam saya berdoa dan meminta agar dimudahkan jalan saya untuk bisa membanggakan kedua orang tua, dapat mengharumkan nama keluarga, dan bisa menjadi panutan bagi adik-adik saya. Sebulan setelah menunggu kabar pengumuman akhirnya penantian yang diharapkan bisa terwujud, dengan diterimanya saya menjadi mahasiswa Universitas Airlangga di Fakultas Vokasi Prodi Keperawatan dengan menggunakan program beasiswa pemerintah.

Dokpri
Dokpri


Dari kisah yang saya angkat ada pesan tersendiri, siapapun kamu dan darimapun asal kamu, selagi ada tekad dan kemauan yang keras akan cita-cita, maka kejarlah setinggi mungkin, keluarlah mencari insipirasi positif yang akan membangun dan menemukan jati diri, mimpi bukan hanya sekedar mimpi, melainkan mimpi bisa terealisasi jika ada usaha dan yakin bahwa akan ada pelangi yang muncul setelah turunnya hujan, dan dimana kamu berpijak doa dan restu kedua orang tua selalu mengiringi menuju kesuksesan dikemudian hari. kunci dari sebuah keberhasilan adalah tetap semangat, selalu optimis dan tidak mudah menyerah, seperti pepatah yang mengatakan bahwa setiap kegagalan adalah awal dari kesuksesan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun