Mohon tunggu...
Sofia Musyarrafah
Sofia Musyarrafah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang kompasianer cilik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

H-6 Menuju Ujian Nasional Sekolah Dasar

14 Mei 2014   01:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebentar lagi Ujian Nasional bagi siswa-siswi Sekolah Dasar dilaksanakan. Banyak usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun keluarga demi membantu kesuksesan siswa, di antaranya adalah dengan mengadakan jam pelajaran tambahan, istighosah, dan memberikan buku-buku persiapan UN. Keluarga di rumah khususnya orang tua, biasanya membantu anak mereka dengan mengarahkannya untuk fokus belajar dan memberikan motivasi agar semangat meraih keberhasilan UN.

Terkadang, ada saja orang tua yang sebenarnya ingin membantu anaknya namun ternyata memaksa. Hal ini terlihat ketika orang tua memasukkan anaknya ke tempat kursus agar lebih giat belajar, sedangkan anaknya sudah belajar dari pagi hingga sore hari di sekolah. Kursus tersebut biasanya diikuti anak pada malam hari. Perlu diperhatikan bagi orang tua bahwa anak memiliki batasan, termasuk dalam porsi belajar. Anak juga membutuhkan istirahat dan waktu bermain yang cukup. Jangan sampai dengan padatnya jadwal belajar yang diberikan sekolah dan orang tua, anak menjadi takut dalam menghadapi UN. Ia takut gagal dan mengecewakan orang tuanya, sehingga ia merasa cemas ketika belajar, tidak enjoy.

Anak seharusnya berpikiran positif terhadap UN. Hal itu tentu dimulai dengan orang tua dan sekolah yang tidak menakut-nakuti anak dengan memaksanya belajar terlalu keras. Dalam hal ini, orang tua dan sekolah hanya sebagai fasilitator yang mendukung dan memudahkan anak dalam belajar.

Orang tua semestinya mencegah terjadinya stres pada anak ketika menghadapi UN. Dalam ilmu Psikologi, hal ini disebut prevensi. Prevensi dalam Psikologi Kesehatan berguna untuk mencegah timbulnya gangguan psikologis yang terjadi pada orang yang masih sehat. Untuk menghindari anak dari stres dan ketakutan menghadapi UN, dukungan sosial khususnya dari orang tua dapat sangat membantu. Hal yang dapat dilakukan orang tua dalam melakukan prevensi antara lain: menemani anaknya saat belajar di rumah; tidak memaksa anak untuk belajar ketika ia sudah lelah; memberikan motivasi baik secara verbal maupun non verbal; dan mengatur jadwal belajar, makan, istirahat, dan bermainnya dengan baik. Sedangkan pihak sekolah dapat membantu anak dengan memberikan pelajaran secara sersan (serius tapi santai), memberikan metode-metode yang mudah dalam menjawab soal UN, dan mengulas soal-soal UN tahun sebelumnya. Dengan demikian, anak tidak akan menjadikan UN sebagai beban yang harus dipikulnya sendiri, bahkan bisa jadi anak merasa enjoy dalam menghadapinya.

Saya memiliki adik sepupu yang akan menghadapi UN. Saya berdoa agar ia dan seluruh siswa-siswi yang akan melaksanakan UN mendapat kemudahan dalam mengerjakan soal UN dengan baik dan benar, lulus sekolah dengan nilai yang memuaskan, dan masuk SMP yang terbaik dan yang mereka harapkan. Yang utama, semoga ilmu yang didapat selama ini menjadi berkah dan manfaat, amiin. Selamat berjuang dan semoga sukses adik-adikku :)

Semoga bermanfaat, amiin :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun