Sudah kita ketahui bahwa tidur merupakan istirahat yang paling baik. Kita mendapatkan jatah tidur rata-rata 8 jam per hari. Namun, ada orang yang sangat sibuk beraktivitas sehingga porsi tidurnya berkurang. Ada pula yang tidur berlebihan tiap harinya dan beraktivitas sedikit. Berapapun durasi waktu tidur kita, salah satu yang paling penting diperhatikan adalah kualitas tidur itu sendiri.
Ketika tidur, kita sering kali mengalami mimpi, baik mimpi indah maupun mimpi buruk. Kadang pula, kita bangun dalam keadaan terkejut, atau kita terbangun karena banyak gangguan dari luar. Berbagai hal tersebut dapat mengurangi kualitas tidur kita, sehingga kualitas istirahat kita pun otomatis berkurang pula.
Menurut Nevid, dkk (2003), terdapat beberapa tipe gangguan tidur yang dapat dialami manusia, yakni dissomnia dan parasomnia. Gangguan-gangguan tersebut dapat ditangani dengan berbagai terapi dan obat. Salah satu terapinya adalah Terapi Kognitif-Behavioral. Terapi ini memiliki beberapa teknik, salah satunya adalah teknik kontrol stimulus. Teknik ini melibatkan perubahan stimulus lingkungan yang diasosiasikan dengan tidur. Di bawah kondisi normal, kita belajar untuk mengasosiasikan stimulus yang menghubungkan “berbaring di tempat tidur” dengan “tidur”, sehingga pemaparan terhdap stimulus ini dapat meningkatkan perasaan mengantuk. Namun, ketika orang-orang menggunakan tempat tidur untuk aktivitas lainnya, seperti: makan, membaca, dan menonton televisi, tempat tidur dapat kehilangan asosiasinya dengan rasa kantuk. Serupa dengan orang insomnia yang berguling-guling di tempat tidur, hal tersebut tidak dapat membuatnya tertidur, namun ia malah mengasosiasikan tempat tidur dengan kecemasan, sehingga tidak dapat tertidur. Jadi, teknik ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara tempat tidur dengan tidur, sehingga aktivitas lain yang dilakukan di tempat tidur seharusnya diminimalisir.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur sangat penting diperhatikan karena akan berpengaruh pada kualitas istirahat kita dan juga sebagai penambah stamina untuk melakukan aktivitas lainnya. Salah satu hal yang sangat mudah dilakukan dalam meningkatkan kualitas tidur kita adalah dengan beraktivitas, seperti: makan, belajar, menonton televisi, dan membaca, sebaiknya dilakukan di luar tempat tidur. Sehingga, kita menggunakan tempat tidur hanya ketika ingin tidur. Jadikanlah tempat tidur sebagai tempat Anda untuk beristirahat dan relaks. Sebaiknya tidak memikirkan pekerjaan atau tugas ketika sedang ingin tidur, sehingga tidur kita semakin berkualitas.
Tidak hanya pada tempat tidur, sebaiknya kita juga melakukan aktivitas sesuai dengan ruangannya. Misalnya: makan di ruang makan, menonton televisi di ruang keluarga, dan membaca di ruang kerja. Hal ini juga dapat meningkatkan kualitas aktivitas kita karena pengondisian stimulus terhadap keadaan fungsional ruangan.
Semoga bermanfaat, amiin :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H