Oleh [Sofia Lestari]
Di era digital yang serba cepat ini, anak muda sering kali dihadapkan pada berbagai tekanan dan tuntutan yang dapat memicu overthinking. Overthinking, atau berpikir berlebihan, adalah kondisi di mana seseorang terus-menerus memikirkan suatu masalah secara berlebihan hingga menimbulkan stres dan kecemasan. Artikel ini akan membahas dampak overthinking pada kesehatan mental dan memberikan beberapa strategi untuk mengatasinya.
Mengapa Overthinking Terjadi?
Overthinking sering kali disebabkan oleh ketidakpastian, ketakutan akan kegagalan, atau keinginan untuk mengendalikan segala situasi. Anak muda yang menghadapi tekanan akademis, karier, dan sosial mungkin merasa terjebak dalam lingkaran pemikiran negatif yang sulit dihentikan. Media sosial dan ekspektasi yang tinggi dari diri sendiri maupun lingkungan juga bisa memperparah kondisi ini.
Dampak Overthinking pada Kesehatan Mental
Overthinking dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Beberapa dampaknya meliputi:
1. Stres dan Kecemasan, Terus-menerus memikirkan masalah dapat meningkatkan level stres dan kecemasan.
2. Insomnia, Pikiran yang tidak bisa berhenti dapat mengganggu tidur, menyebabkan kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak.
3. Depresi, Overthinking yang kronis dapat memicu perasaan putus asa dan gejala depresi.
4. Masalah Kesehatan Fisik, Stres kronis akibat overthinking dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pencernaan, dan masalah kesehatan lainnya.
Strategi untuk Mengatasi Overthinking