Nanti, kalian pasti temukan anak-anak lembaga kursusan yang minta conversation. Ada juga yang mendengarkan lagu untuk kelas prononsation. Ada pula yang mengerjakan grammar dan lain sebagainya. Jadi, Pare adalah satu-satunya tempat yang bisa menguatkan diri tetap belajar dan belajar. Pare memang bikin candu. Tak sedikitnya, yang ingin balik ke sana mengenang apa yang terjadi atau sekadar temu kangen dengan yang masih tinggal di lingkungan Pare.
Tansu akan diburu jika akhir pekan tiba atau ketika uang jajan menipis. Harganya yang murah dan faktor manis yang bisa membangkitkan kenyang menjadikan tansu seperti makanan pokok anak-anak di Pare.
Di warung tansu juga tersedia gorengan dengan beragam jenis. Ada bakwan, tempe, ubi, dan lainnya. Dijual dengan harga ekonomis yakni Rp500. Betapa berharganya uang segitu di sana, guys. Ada juga satai yang per tusuk nya seribu serta mie goreng dan mie rebus.
Karena, kita sudah membahas tansu dan teman-temannya, mari kita turut serta mengembangkan ekonomi warga di Pare. Warga senang, kita pun kenyang. Asik. Selamat menikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H