Kalian mau tau titik kumpul (tikum) paling alternatif, guys? aku sarankan untuk kumpul di salah satu Polsek di Pekanbaru yang berada di Kecamatan Bukitraya. Kami berani mengambil keputusan ini karena aku dan dua anggota grup lainnya yakni Ridho dan Akmal sama-sama memiliki jobdesk di hukum dan kriminal (hukrim). Jadi, kantor polisi menjadi sahabat akrab kami.
"Pukul 07.00 WIB udah kumpul ya guys," pintaku di grup.
"Wokeh, sip, siap," sahut mereka.
Aku dan empat orang temanku menggunakan sepeda motor. Aku berangkat dari Tenayan Raya, Akmal dari Panam begitu juga dengan Nafi dan Kiki. Lalu, Laras dari Gobah. Begitu sampai, kami parkirkan kendaraan terlebih dahulu bersamaan dengan Ridho yang membawa mobil.
Â
Perjalanan pun kami serahkan kepada Ridho si ahli nyalip namun tetap aman. Paling yang paling belakang mental kalau ga ikut konsentrasi. Begitulah nasibku, Laras, dan Kiki.
Lagu-lagu galau dan Minang ari smartphone Ridho pun menjadi pengantar perjalanan kami ke Air Terjun Batu Dinding yang sudah pernah dikunjungi Nafi terlebih dahulu saat menjadi mahasiswa.
"Ini aksesnya udah bagus," kata Nafi yang duduk di bangku depan lantaran takut mabuk darat.
Tak terasa kami pun sampai di pintu masuk menuju Desa Tanjung Belit yakni Desa Lipat Kain. Di sana akan disuguhi pemandangan alam seperti sungai yang berada di sebelah kanan. Adapula kebun sawit warga.
Selain itu, akan ada sapi atau pun kerbau milik warga yang dilepasliarkan. Suara hewan seperti monyet pun masih terdengar nyata. Beberapa alat berat pun sedang bekerja memperbaiki jalan yang terjal dan bergelombang, di area perbukitan itu.
Sempat bingung mencari tempat parkir karena dominan pengunjung memilih sepeda motor untuk trip di sini. Untuk yang belum membawa jajanan tenang saja, karena di sekitar pintu masuk ada beberapa penjual yang bisa mengisi kampung tengah agar tidak kelaparan.
Begitu mendapat tiket masuk dengan harga 10 K per orang kami pun bergegas menapaki tanah dan kerikil. Lalu disambut dengan jembatan dan jalan setapak yang sudah disedimentasi. Tak berapa lama, akan mendapat jalan mendaki dan kerikil.
Sekali lagi pastikan juga baca plang atau petunjuk, agar tidak nyasar saat trecking seperti kami wkwk untungnya tidak cuma kami saja yang udah jauh-jauh ke atas, eh rupanya kena prank dan jalannya cuma belok ke kiri lalu ikuti jalan satu arah itu. Ada banyak pohon, jangan ditabrak nanti pingsan wkwk.