Mohon tunggu...
Sofia Febri
Sofia Febri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi

Mahasiswi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Media Sosial bagi Anak di Bawah Umur

24 Juni 2022   22:22 Diperbarui: 24 Juni 2022   22:25 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat membuat sosial media sudah tidak asing di era saat ini. Dan tentunya perkembangan tersebut tidak bisa kita hindari. Zaman sekarang baik itu anak-anak sampai orang dewasa mempunyai sosial media. Sosial media itu sendiri memiliki arti sebagai kumpulan saluran komunikasi online yang dapat menghubungkan kita ke seluruh penjuru dunia, di mana pun dan kapan pun.

Data menunjukkan bahwa jumlah anak (usia 13-17 tahun) yang mengakses media sosial di tahun 2020 yaitu 7,1% untuk anak perempuan dan 6,2% untuk anak laki-laki (Hootssuite 2020)

Ditambah pandemi yang menyebabkan pembatasan aktivitas secara offline dan diganti dengan online membuat anak yang tergolong usia sekolah turut menggunakan internet sebagai sarana pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan internet semakin mudah diakses oleh siapapun.

Tentunya ketika membicarakan dampak, terdapat dampak positif dan negatif dalam menggunakan sosial media. Dampak positif yang ditimbulkan seperti mengembangkan keterampilan karena kita bisa mendapat banyak inspirasi melalui internet, mencari sesuatu yang informatif terkait pembelajaran di sekolah, dan dapat membantu pembelajaran dalam berbagai media.

Tetapi, nyatanya dampak negatif yang ditimbulkan juga tak kalah seram. Dampak negatif yang ditimbulkan seperti hilangnya kepekaan sosial pada anak, malas belajar, serta dapat memunculkan perilaku negatif yang dapat mereka lihat dan tiru diplatform media sosial lainnya, seperti instagram, youtube, facebook, dan lain-lain.

Maka dari itu, peran orang tua dalam mengawasi anak berinternet sangat penting. Orang tua jangan sampai lepas tangan dengan membiarkan anak secara bebas mengakses internet, karena bagaimana pun juga internet sangat mudah diakses. Pemerintah terkhususnya Kominfo juga memberikan solusi dengan mengadakan internet sehat dan aman (INSAN) bagi semua lapisan masyarakat. Keterbukaan orang tua dan anak sangat diperlukan dalam menjalankan program internet sehat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun