Mohon tunggu...
Sofia Apriyati
Sofia Apriyati Mohon Tunggu... -

sayaaaaaaa ...seorang mahasiswa pgsd ...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Menjadikan Anak Kritis, Kreatif, dan Problem Solving??

6 Desember 2011   00:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:47 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masalah akan selalu mengikuti setiap proses kehidupan. Masalah tersebut yang menjadikan setiap individu untuk bisa memilih setiap hal yang baik untuk diri dan hidupnya. Berpikir kritis, kreatif dan problem solving menjadi kebutuhan individu sejak dini agar mereka mampu menjalani segalanya secara benar. Berpikir kritis adalah kemampuan dan kesediaan untuk membuat penilaian terhadap berbagai pernyataan dan mengambilkan keputusan yang didasarkan pada alasan dan fakta yang memiliki dukungan yang baik, bukan berdasarkan emosi atau anekdot. Berfikir kritis itu bisa muncul dari seseorang yang selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tanpa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi seseorang tak akan pernah bisa berfikir kritis. Karena pada dasarnya berpikir kritis itu adalah suatu cara untuk memberdayakan ketrampilan atau strategi kognitif dalam mencapai tujuan tertentu. Berpikir ini juga merupakan kegiatan mengevaluasi serta mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menemukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Sebuah cara mendorong siswa berpikir kritis adalah dengan menghadapkan mereka pada topik-topik kontroversional. Debat dapat memotivasi siswa untuk meneliti sebuah topik secara mendalam dan menguji masalah-masalah, khususnya jika para guru menahan diri untuk tidak menyatakan pandangan-pandangan mereka sendiri sehingga para siswa merasa bebas untuk mengeksplorasi prespektif-prespektif yang beragam. Dalam hal berpikir kritis, siswa dituntut menggunakan startegi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan. Selanjutnya tentang kreatif, pada dasarnya kreatif merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan inovasi baru yang sebelumnya belum ada serta kemampuan menghasilkan suatu pekerjaan atau hasil karya baru dan bermanfaat. Komponen utama dalam kreativitas adalah novelty (sesuatu yang baru). Selain itu, kreativitas tidak hanya dilihat dalam bentuk produk, namun dapat berupa proses. Jika berkaitan dengan produk, maka kreativitas haruslah menghasilkan manfaat. Sedangkan kreativitas yang berupa proses dapat dilihat melalui penggunaannya sebagai alat untuk memecahkan masalah. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat sebuah kreativitas dari produknya dengan asumsi seseorang bisa dikatakan kreatif jika telah menghasilkan sesuatu yang dinilai inovatif, lebih aktual, dan lebih berbeda dari yang lain. Yang perlu dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan lingkungan yang mampu menjadikan anak berpikir kreatif dan mampu mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki anak, di antaranya dengan cara membuat ruang yang bisa memberikan kebebasan kepada anak dan mendukung anak menjadi bebas berekspresi, baik secara fisik maupun secara konseptual serta mendengarkan apa yang anak-anak katakan.

Berkaitan dengan problem solving, pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan individu yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya di dalam masyarakat. Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru sehingga individu dapat meningkatkan kemandirian dalam berfikir. Idealnya, aktivitas pembelajaran tidak hanya difokuskan pada upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya, melainkan juga bagaimana menggunakan segenap pengetahuan yang didapat untuk menghadapi situasi baru atau memecahkan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan bidang studi yang dipelajari. Belajar pemecahan massalah mengacu pada proses mental individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya menemukan cara mengatasi masalah itu melalui proses berpikir yang sistematis dan cermat. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, guru bisa melakukan beberapa cara, seperti mengajukan berbagai permasalahan yang menarik bagi siswa yaitu sesuatu yang baru, selain itu masalah harus berada dalam jangkauan siswa yang sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang siswa miliki; memberi petunjuk yang jelas kepada siswa yaitu dapat berupa pertanyaan yang diajukan untuk mengingat kembali konsep, hukum, dan aturan yang relevan dengan masalah yang dihadapi; memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih merumuskan dan mencari alternative pemecahannya; dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengalami sendiri, melaksanakan pemecahan dan pembuktiannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun