Mohon tunggu...
Sofia Alissandra
Sofia Alissandra Mohon Tunggu... Penulis - penulis

penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tuna: Bagaikan Lautan Mobil Balap di Laut

30 Desember 2021   17:13 Diperbarui: 30 Desember 2021   17:31 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuna bagaikan mobil Porsche di laut; ramping, kuat, dan juga cepat. Tubuh mereka yang berbentuk torpedo membantu merampingkan gerakan melalui air dan dengan bantuan otot renang khusus dapat memungkinkan tuna untuk berenang dengan sangat efisien.


Tuna (genus Thunnus) adalah salah satu ikan pelagis yang memiliki tubuh memanjang, kuat, dan ramping. Tuna merupakan predator yang aktif dan gesit. Kemampuan berenang tuna dapat mencapai 75km/h, membuat tuna menjadi salah satu ikan pelagis yang berenang paling cepat. Mereka memiliki bentuk tubuh bulat yang meruncing ke pangkal ekor dan ekor yang bercabang atau berbentuk seperti bulan sabit. Daging ikan tuna berwarna merah muda sampai merah tua dikarenakan otot tuna mengandung lebih banyak myoglobin daripada ikan lainnya. Tubuh tuna ditutupi oleh sisik-sisik kecil dan umumnya dijumpai berwarna gelap di bagian atas kepala dan keperakan di bagian ekor dengan kulit yang berkilau warna-warni. Mereka memiliki lunas yang mencolok di kedua sisi pangkal ekor, deretan sirip kecil di belakang sirip punggung dan dubur, dan korselet sisik yang membesar di daerah bahu. Sirip dada tuna terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Ikan tuna merupakan hewan bertulang belakang yang memiliki sekitar 31-66 buah tulang belakang.


Tuna memiliki kemampuan untuk dapat mempertahankan suhu tubuh mereka lebih tinggi dari suhu air di sekitarnya. Jaringan pembuluh darah yang berkembang dengan baik di bawah kulit yang bertindak sebagai perangkat pengatur suhu. Tuna mampu melakukan hal tеrѕеbut dеngаn cara menghasilkan panas mеlаluі proses metabolisme. Rete mirabile, jalinan pembuluh vena dan arteri уаng berada dі pinggiran tubuh, memindahkan panas dаrі darah vena kе darah arteri. Hal іnі аkаn mengurangi pendinginan permukaan tubuh dan menjaga otot tetap hangat. Inі menyebabkan tuna mampu berenang lebih cepat dеngаn energi уаng lebih sedikit. Karena sistem vaskular ini, tuna akan mengurangi pendinginan permukaan tubuh dan menjaga otot agar tetap hangat. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berenang tuna yang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit. Tuna mampu untuk mempertahankan suhu tubuh mereka di atas suhu air di sekitarnya, seringkali antara 5 -12 °C (di atas suhu air sekitar. Beberapa otot bahkan bisa mencapai suhu 21 °C lebih tinggi dari air di sekitarnya. Hal ini membuat tuna dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam sesuai kondisi lingkungannya. Tuna bermigrasi jarak jauh di seluruh lautan dunia dan menempati perairan tropis, beriklim sedang, dan bahkan beberapa perairan yang lebih dingin. Beberapa tuna yang lahir di Teluk Meksiko dapat melakukan perjalanan melintasi seluruh Samudra Atlantik untuk mencari makan di lepas pantai Eropa dan kemudian berenang kembali ke Teluk untuk berkembang biak. Tuna bertelur di lautan terbuka dan menabur benihnya di area yang sangat luas. Saat memijah, tuna Benita dapat melepas sekitar 30 juta telur, dan hanya 2 dari 30 juta telur yang akan bertahan hingga dewasa. Rentang hidup rata-rata tuna adalah antara 15 dan 30 tahun di alam liar.


Secara ekologis, tuna merupakan bagian vital dari sistem kelautan. Ikan ini diketahui memainkan peran mendasar dalam ekosistem laut terbuka. Tuna berperan sebagai predator dan mangsa. Tuna memakan ikan, cumi, kerang, dan berbagai plankton.


Terdapat tujuh species tuna dari genus Thunnus yaitu tuna sirip biru utara (T. thynnus), albacore (T. alalunga), tuna sirip kuning (T. albacares), tuna sirip biru selatan (T. thynnus maccoyii), tuna mata besar (T. obesus), tuna sirip hitam (T. atlanticus), dan tuna ekor panjang (T. tonggol). Ketujuh species tuna in memiliki panjang tubuh yang berbeda-beda. Dari grup ini, ikan tuna sirip biru selatan memiliki panjang dan berat yang paling besar; dengan panjang maksimum sekitar 4,3 meter dan berat 800 kg. Tuna sirip kuning mencapai berat maksimum sekitar 180 kg dan albacore tumbuh menjadi sekitar 36 kg.
 

Komposisi kimia daging ikan tuna bervariasi berdasarkan jenis, umur, kelamin, dan musim. Perubahan nyata terjadi pada kandungan lemak ikan tuna sebelum dan sebelum memijah. Pada masa setelah bertelur, lemak ikan tuna akan meninggi. Pada bagian tubuh tuna, kandungan lemaknya pun berbeda-beda. Semakin tua usia ikan tuna, kandungan lemaknya akan lebih tinggi. Kondisi saat bermigrasi pun mempengaruhi kandungan lemak dimana kondisi yang buruk dapat menurunkan kandungannya. Ikan tuna yang tinggal di habitat yang kaya akan makanan akan mengandung lemak yang lebih tinggi.


Tuna merupakan bagian integral dari jutaan makanan orang di dunia dan merupakan salah satu ikan yang paling bernilai secara komersial. Produk kalengan tuna yang dapat disimpan dengan jangka waktu yang lama, menyediakan sumber protein yang berlimpah dengan harga yang murah di seluruh dunia. Tuna dengan kualitas yang digunakan di berbagai restoran di Asia, Eropa, dan Amerika sebagai steak atau sashimi. Didorong oleh permintaan dan harga tinggi di pasar sushi akan ikan tuna, nelayan menggunakan teknik yang lebih halus untuk menangkap tuna. Hasilnya, beberapa spesies mulai menghilang dan menyebabkan penangkapan ikan berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun