Saat ini istilah pendidikan inklusif banyak dibicarakan, baik di seminar, workshop, webinar dan pelatihan-pelatihan yang lain.Â
Sebenarnya pendidikan inklusif bukanlah hal yang baru. Jauh sebelumnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah mencontohkan tentang ini.Â
Didalam Al Qur'an, terkait pendidikan inklusif, ada satu ayat yang sudah sering kita dengar, yaitu Surat Al Hujurat ayat 11, yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS Al Hujurat: 11)
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan berbeda-beda, tapi harus saling menghargai, tidak boleh saling mengolok-olok.
Rasulullah sendiri pernah mendapat teguran dari Allah, saat beliau berwajah masam kepada sahabat Ibnu Ummi Maktum (seorang sahabat yang buta) yang bertanya saat beliau sedang bersama pemuka Quraisy.Â
"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling. Karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa). Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?" (QS 'Abasa: 1-4)Â
Setelah itu beliau menghargai Ibnu Ummi Maktum, bahkan mensupport kelebihan yang dimiliki, diantaranya menjadikannya sebagai muadzin dan mengangkat menjadi pimpinan.Â
Berikut beberapa hal yang Rasulullah ajarkan terkait pergaulan dengan mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang bisa kita terapkan dalam rangka mewujudkan pendidikan inklusif:
1. Beliau memberikan nasihat untuk bersabar dan mereka akan mendapat pahala yang besar, sehingga mereka akan berhati besar.Â
Orang yang diberi cobaan buta kedua matanya kemudian bersabar, maka akan diganti dengan surga.Â