Mohon tunggu...
Sofia Hidayati
Sofia Hidayati Mohon Tunggu... Guru - Ibu tiga putri yang ingin terus belajar

Menulis untuk berbagi, menuangkan aksara yang tak terkata dengan lisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Inklusif Ala Rasulullah

16 Juli 2024   14:17 Diperbarui: 16 Juli 2024   14:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini istilah pendidikan inklusif banyak dibicarakan, baik di seminar, workshop, webinar dan pelatihan-pelatihan yang lain. 

Sebenarnya pendidikan inklusif bukanlah hal yang baru. Jauh sebelumnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah mencontohkan tentang ini. 

Didalam Al Qur'an, terkait pendidikan inklusif, ada satu ayat yang sudah sering kita dengar, yaitu Surat Al Hujurat ayat 11, yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS Al Hujurat: 11)

Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan berbeda-beda, tapi harus saling menghargai, tidak boleh saling mengolok-olok.

Rasulullah sendiri pernah mendapat teguran dari Allah, saat beliau berwajah masam kepada sahabat Ibnu Ummi Maktum (seorang sahabat yang buta) yang bertanya saat beliau sedang bersama pemuka Quraisy. 

"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling. Karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa). Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?" (QS 'Abasa: 1-4) 

Setelah itu beliau menghargai Ibnu Ummi Maktum, bahkan mensupport kelebihan yang dimiliki, diantaranya menjadikannya sebagai muadzin dan mengangkat menjadi pimpinan. 

Berikut beberapa hal yang Rasulullah ajarkan terkait pergaulan dengan mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang bisa kita terapkan dalam rangka mewujudkan pendidikan inklusif:

1. Beliau memberikan nasihat untuk bersabar dan mereka akan mendapat pahala yang besar, sehingga mereka akan berhati besar. 

Orang yang diberi cobaan buta kedua matanya kemudian bersabar, maka akan diganti dengan surga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun