Selain itu, Jokowi juga pro aktif mengelola potensi internal untuk dilibatkan dalam penanganan bencana. Sejak awal bencana Lombok misalnya, Jokowi mengonsolidir seluruh kepala-kepala daerah di Indonesia untuk turut mengulurkan tangan, membantu saudara kita yang tertimpa bencana.Â
Selain mengumpulkan bantuan, tindakan ini juga dilakukan guna mengefektifkan elan solidaritas kebangsaan kita, di mana persoalan suatu daerah harus ditanggung bersama oleh segenap anak bangsa.
Dan ketika banyak kelompok mendorong penetapan status bencana nasional untuk Lombok dan Palu, Jokowi pun tak mau gegabah menyambut desakan itu. Dia sadar, status bencana nasional bisa berdampak serius terhadap sistem tata kelola pemerintahan, mengingat setiap pihak dari luar negeri bisa leluasa masuk dan setiap kelompok di dalam negeri bisa menjamu tamu asing dengan leluasa. Jika gegabah, kondisi itu bisa menurunkan marwah kedaulatan kita.
Tapi Presiden juga tak ingin menutup diri dari bantuan luar, dan dia pun menginstruksikan Kepala BKPM untuk mengelola bantuan-bantuan dari luar negeri.
Dan terakhir, pekan lalu, ketika banyak pihak mengkritik pemerintah yang menjamu tamu-tamu internasional dalam pertemuan IMF-World Bank, Presiden pun membuktikan bahwa pertemuan itu pun bisa disingkronkan dengan upaya penanganan bencana di Lombok dan Palu. Para peserta IMF-World Bank telah menyalurkan donasinya untuk penanganan bencana, dan masih ada dana talangan sebesar 15 triliun yang disediakan World Bank untuk penanganan benca tersebut.
Begitulah sistem tata kelola yang baik, ketika setiap masalah harus dihadapi dengan penuh rasa empati, tapi tetap optimis dan dilandasi semangat dedikasi. Alhasil, setiap masalah adalah tantangan bagi negeri kita untuk berkembang menjadi bangsa yang lebih baik, lebih maju, dan tentu saja lebih peka terhadap bencana, mengingat negara kita hidup di tengah lingkaran api bencana alam.
Dan Jokowi telah membuktikan semua itu, dengan gaya kepemimpinannya, kita telah melihat masalah-masalah itu tertangani, satu demi satu. Maju terus Pak Presiden!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H