Mohon tunggu...
Sofia NurAida
Sofia NurAida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNEJ Back To Village 3 Usung Tema Program Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid-19

1 September 2021   16:27 Diperbarui: 1 September 2021   17:23 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu kegiatan yang diwajibkan untuk mahasiswa S1 dan sebagai sarana para mahasiswa untuk dapat menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dapat melatih mahasiswa untuk mengabdi, mengajar, dan berbaur kepada masyarakat secara langsung. Program yang dibawa oleh mahasiswa KKN di suatu lokasi diharapkan mampu membantu masyarakat mengembangkan potensi desa dan mengatasi permasalahan yang ada di desa. Keberhasilan program yang dibawa dapat dilihat dari solusi yang diberikan mahasiswa, berikut dalam prosesnya seperti sosialisasi, pelatihan, komunikasi, dan koordinasi dengan masyarakat.

Dampak pandemi Covid-19 tentunya dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat dan berbagai bidang, salah satunya KKN yang dilaksanakan di Universitas Jember. Sehingga, pihak LP2M harus menyesuaikan konsep KKN dengan pandemi ini dan KKN BTV (Back To Village) adalah solusinya. KKN BTV ini sudah berlangsung hingga 3 generasi, dengan konsep dibagi menjadi beberapa kelompok dan mahasiswa dapat melaksanakan KKN di desa yang mereka tempati saat ini secara mandiri. Salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN BTV 3 bernama Sofia Nur Aida dari Fakultas MIPA berada di kelompok 72 dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dr Adelia Handoko, M.Si dan mengambil lokasi KKN di Desa Pesanggrahan, Kota Batu, Jawa Timur. KKN berlangsung selama 30 hari dimulai pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021.

Sabtu (11/08/21) merupakan hari pertama dilaksanakannya KKN BTV 3 Universitas Jember, di hari pertama ini Sofia melakukan observasi potensi Desa Pesanggrahan, Kec. Batu Kota Batu. Desa Pesanggrahan adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kota Batu dengan ketinggian 900 s/d 1000 meter dari permukaan laut dengan suhu rata-rata 24°C-26°C. Luas wilayah Desa Pesanggrahan adalah 340,7 Ha dan terbagi menjadi 6 dusun. Dusun tersebut antara lain Dusun Toyomerto, Dusun Serbet Barat, Dusun Serbet Timur, Dusun Wunucari, Dusun Pesanggrahan, dan Dusun Macari. Lokasi desa ini saya pilih sebagai lokasi KKN karena terdapat potensi desa yang dapat dikembangkan tetapi masih belum diberdayakan dengan baik dan belum banyak masyarakat luas mengetahuinya. Beberapa potensi Desa Pesanggrahan adalah Wisata Kampung Susu, UMKM kue pia, dan UMKM pembuatan gazebo. Berdasarkan potensi tersebut maka mayoritas masyarakatnya bekerja pada bidang peternak sapi, petani kembang kol dan labu siam, serta wirausaha. Selain potensi desa yang mengarah ke perekonomian masyarakat, di desa ini juga terdapat permasalahan khususnya di bidang pendidikan yang saat ini sedang terdampak pandemi Covid-19 yaitu sekolah online. Sebelum pandemi terjadi interaksi belajar mengajar berlangsung normal, artinya murid dan guru dapat bertatap muka langsung di sekolah dan proses pembelajaran dapat terjadi dengan efektif serta proses perkembangan anak untuk berinteraksi dengan teman atau lingkungan sekitar juga berjalan dengan baik. Namun, setelah adanya pandemi maka semua kegiatan tersebut terpaksa dilangsungkan secara online dan banyak masyarakat yang sampai saat ini mengalami kesusahan dalam mengikuti konsep belajar online seperti ini, dimana sekolah online ini bisa dikatakan kurang efektif untuk proses pemahaman anak dalam materi yang diberikan khususnya dan orang tua juga mengalami kesusahan untuk mendampingi anaknya dalam belajar karena pada dasarnya anak-anak suka bermain sehingga mereka lebih banyak bermain daripada belajar materi sekolah. Orang tua juga masih belum mengenal dengan baik tentang aplikasi digital yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran anak.  Ibu Suyatni sebagai salah satu masyarakat yang diwawancara mengaku kesulitan mendampingi anaknya sekolah online.

“Ya anak-anak cenderung suka bermain dan terkadang lebih banyak saya yang turun tangan, jadi ya kesusahan dalam pehamaman materinya disamping itu saya juga harus bekerja” ujar Ibu Suyatni.

Setelah observasi tersebut maka Sofia memutuskan untuk mengambil tematik KKN yaitu Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid 19. Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, maka kita dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi, apalagi di masa sekarang teknologi digital memiliki peran besar dalam dunia pendidikan. Program yang dijalankan adalah mengenai literasi digital, dengan harapan sasaran mampu mengimplementasikan literasi digital dengan baik sehingga dapat membantu proses belajar pada anak dan bisa menjadi salah satu media pembelajaran anak agar anak memiliki inovasi belajar sehingga tidak mudah bosan. Program literasi digital ini akan saya lakukan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pertama adalah observasi dan identifikasi masalah, tahap kedua adalah pelaksanaan program yang meliputi pengenalan literasi digital, cara mengaplikasikan aplikasi digital, dan cara memanfaatkan gdrive sebagai media penyimpanan tugas dan materi sekolah, tahap ketiga adalah evaluasi (Sofia Nur Aida/ KKN BTV-3 UNEJ/ Kelompok 72/ Desa Pesanggrahan/ Kec. Batu/ Kota  Batu/  dr. Adelia Handoko, M.Si)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun