Mohon tunggu...
SOFI LAILATULZAHRO
SOFI LAILATULZAHRO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember Jurusan Ilmu Sejarah

Mahasiswa Universitas Jember Jurusan Ilmu Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unej Melakukan Dobrakan Sadar Literasi Dengan Pengenalan Aplikasi Let's Read

9 September 2021   21:44 Diperbarui: 9 September 2021   21:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Back to Village Universitas Jember yang berbasis daring ini dilakukan di salah satu desa di Kabupaten Banyuwangi, yaitu Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran Banyuwangi. Berdasarkan data pada tahun 2020, di Desa Wringinagung memiliki sarana pendidikan sebanyak 13 gedung yang terbagi dalam 4 TK, 5 SD, 2 SMA dan 1 SMK . Dari data tersebut, dapat menjelaskan bahwa masyarakat Desa Wringinagung peduli dan berupaya yang terbaik bagi pendidikan dan masa depan anak -- anak. Kegiatan KKN BTV 3 UNEJ ini disambut baik oleh warga desa terutama oleh satuan elemen pendidikan dari SDN 3 Wringinagung yang berada di Dusun Sumberjo.

Sebagian besar pekerjaan masyarakat di Desa Wringinagung adalah petani, oleh karea itu tidak sedikit orang tua kurang intens mendampingi belajar anak selama pembelajaran  daring. "saya petani, ketika anak saya sekolah pagi di rumah saya belum bisa mendampingi, apalagi saya juga merasa kesulitan menjawab pertanyaan jadi saya lari ke mbah Google", terang Susiami selaku orang tua siswa.

Pada kenyataannya, ketika pelaksanaan kelas KKN 1 pada progam kerja  Bimbingan Belajar untuk kelas 6 SDN 3 Wringinagung, hampir semua dari mereka sering bertanya soal tanpa membaca materi yang dipaparkan di awal pembahasan. Permasalahan utama adalah kurangnya minat baca pada siswa, sehingga setiap soal mereka merasa kesulitan.

Pada masa pandemi ini, teknologi menjadi penggerak hampir semua bidang seperti promosi ekonomi, pendidikan dan lainnya. Akan tetapi teknologi tidak bisa dipungkiri memiliki dampak yang kurang baik bagi perkembangan siswa, khususnya Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang telah ditetapkan kurang lebih 2 tahun ini sudah memberikan dampak nyata pada perkembangan anak, seperti anak kecil yang tidak bisa melepas Gadget. Perubahan itu didukung dengan adanya sistem daring yang memberi peluang anak untuk mengoperasikan Handphone atau Gadget lebih lama. Kesehatan mental anak juga perlu diperhatikan, melalui history konten yang mereka lihat dapat dilihat konten apa yang mereka konsumsi setiap harinya.  Sifat anak yang selalu penasaran dengan hal -- hal baru, maka tanpa berfikir panjang mereka akan melihat video atau konten yang sesuai keinginan mereka.

dokpri
dokpri
Pada akhir minggu pelaksanaan KKN BTV 3 Unej ini, menjadi peluang untuk diskusi kolaborasi antara siswa dan orang tua. Dalam diskusi ini menyajikan materi mengenai dampak positif negative media elektronik dan perlunya pendampingan orang tua dalam penggunaan media elektronik. Bukan bertujuan untuk menakuti anak, akan tetapi lebih kepada mengarahkan kepada hal yang lebih positif.  Salah satu solusinya, orang tua dapat memberikan kegiatan alternative untuk anak seperti menyapu halaman, mencuci piring, bermain di kebun dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan peluang kepada anak untuk menikmati masa kecil dengan teman sebaya sehingga tidak dapat mengalihkan perhatian dari Handphone.

 Selain itu, hal positif dari media elektronik adalah, Literasi Digital. Pengenalan literasi digital untuk menunjang pendidikan terutama meningkatkan minat baca pada siswa. Let's Read adalah salah satu aplikasi yang memuat tentang cerita anak yang bisa di akses oleh pengguna Android dan IOS, selain itu aplikasi ini didedikasikan untuk anak -- anak di Asia Tenggara sehingga tersedia dalam beberbagai bahasa. Aplikasi Let's Read ini menjadi dobrakan awal untuk pengenalan literasi untuk siswa. Sebelumnya mereka juga sudah belajar mengenai cerita rakyat, legenda, pembuatan puisi dan membacanya sebagai bentuk literasi. Jadi tidak ada salahnya mengenalkan aplikasi Lets Read.  Dengan metode 15 menit baca dan review bacaan, mereka tampak bersemangat memilih satu judul bacaan. "Bu Guru Hebat, menceitakan tentang perjuangan guru yang sakit dan tidak bisa berjalan sehingga mengajar muridnya dengan berbaring, dengan imbalan siswanya membersihkan rumah bu Guru" terang Vivia Nanta salah salah satu siswa kelas 6 SDN 3 Wringinagung.

dokpri
dokpri
Hal ini mungkin terlihat sederhana, akan tetapi ini membantu untuk memicu sadar literasi pada siswa.Teknologi tidak semua berdampak negatif, maka dari itu kita perlu self control dalam pengoperasiannya. Sebagai generasi millennial yang cerdas, teknologi akan dijadikan sebagai alat menciptakan hal positif yang bisa berdampak baik juga untuk diri sendiri dan masyarakat sekitar.  Besar harapan untuk siswa -- siswi SDN 3 Wringinagung yang mengikuti kegiatan KKN BTV 3 Universitas Jember dapat menerapkan dan mengambil hal positif selama pelaksanaan KKN ini terutama masalah media elektronik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun