Saya kadang sangat bingung dan tidak percaya bila membaca komentar-komentar netizen ketika ada kasus pelecehan seksual yang di publish di media sosial. Rasanya, saya tidak asing lagi dengan komentar-komentar yang seperti itu.
"Ah, itu sih bajunya yang kebuka."
"Siapa suruh mancing cowok? Nggak bakal ada kucing kalau nggak dipancing dengan ikan asin!"
"Salah sendiri punya payudara gede begitu."Â
"Makanya, jangan begini-begitu, salah sendiri make ini, salah sendiri begitu. Siapa suruh begini, siapa suruh begitu."
Kening saya lantas langsung mengernyit membaca komentar-komentar diatas. Sini biar saya beri tahu. Wanita itu tidak pernah minta diberi tubuh seperti apa, tidak pernah tahu bentuk tubuhnya bakal jadi bagaimana.Â
Lagi pula, mau berpakaian seperti apapun itu hak wanita sendiri, asal tahu menempatkan diri dengan pakaiannya. Seperti, hanya menggunakan bikini di pantai saja, tidak perlu mengenakan bikin ke mall juga, kan? Dan mau wanita itu telanjang sekali pun, bukan berarti laki-laki berhak melecehkannya.
Sebetulnya, beberapa film Indonesia juga pernah menyinggung perjuangan wanita yang mengalami kasus pelecehan. Salah satunya adalah film Indonesia yang berjudul Marlina. Film ini rilis pada tahun 2017 lalu.Â
Agak berbeda dengan serial Sex Education, Marlina mengisahkan tentang seorang janda yang diperkosa oleh beberapa 7 pria, hingga pada akhirnya ia membunuh lima dari tujuh orang pria tersebut. Film ini menceritakan bagaimana perjalan Marlina untuk melaporkan pelecehan yang ia alami.
Tidak hanya Marlina saja. Ada banyak film bahkan buku yang mengulas kasus pelecehan seksual terhadap wanita, salah satunya, Novel Cantik Itu Luka yang bisa dibaca sendiri jika membeli bukunya. Kalau tidak bisa beli ya, pinjam saja.
Belum lama ini tengah ramai kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seoarang kekasihnya sendiri. Meski telah dikonfirmasi ternyata tidak benar. Namun saya akan bahas sedikit terkait hal ini. Bagaimana jika kita dilecehkan oleh kekasih kita sendiri?Â