Mohon tunggu...
Soffi Tsaurah Islami
Soffi Tsaurah Islami Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi universitas padjadjaran 2011

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kos-kosan Hijau

8 Desember 2011   15:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:40 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya bertambah otomatis semakin banyak juga penduduk yang merantau untuk belajar ke kota-kota besar seperti Bandung, Yogya, Surabaya, Jakarta, Malang dan kota besar lainnya. Para perantau pun memilih kos-kosan untuk tempat tinggal mereka, dengan bertambahnya jumlah kos-kosan maka sudah pasti bertambah juga jumla sampah yang dihasilkan oleh kos-kosan di kota besar tersebut.

Indonesia sangat kaya akan budaya dan karakter yang berbeda dari setiap daerahnya dan dalam kosan semua karakter itu berkumpul jadi satu, tentu saja perilaku, sifat, kebiasaan serta konsumsi sampah dari masing-masing individu dalam kosan tersebut berbeda.

Tidak semua kosan menyediakan dapur sebagai salah satu fasilitasnya selain itu kesibukan mahasiswa juga membuat mereka malas memasak dan lebih memilih untuk pesan antar makanan ke kosan mereka sayangnya makanan yang dipesan itu pasti dibungkus dengan plastik atau staerofoam yang memerlukan 1000 tahun untuk terurai dalam tanah. Belum lagi sampah kertas dari tugas kuliah yang kurang dimanfaatkan kembali kegunaannya padahal 6 juta hektar hutan lenyap tiap tahunnya dan 42% dari industri kayu hasil hutan tersebut digunakan untuk membuat kertas.

David orr, peneliti lingkungan hidup serta profesor universitas vermont amerika mengeluarkan satu statement “when we heal the earth, we heal ourselves.” Oleh karena itu ayo kita mulai dari lingkungan terdekat kita untuk menjaga kesehatan bumi ini. Berhubung saya mahasiswa, disini saya akan mencoba memberi tips go green untuk kos-kosan.

Tips pertama bisa dimulai dengan membuat tong sampah besar yang memisahkan sampah organik dan anorganik dengan ini sampah-sampah kertas tadi bisa didaur ulang dan lebih bermanfaat. Tips kedua mandi pakai shower, karena selain lebih segar ternyata ini juga dapat menghemat air dibandingkan dengan mandi menggunakan gayung tapi tentunya  jangan ditambah acara nyanyi dengan shower yang kemudian membuat kita betah dan membuang banyak air. Tips ketiga letakkan tempat sampah daur ulang dekat tempat-tempat yang membutuhkan kertas seperti meja belajar dan mesin fotokopi atau printer. Tips keempat menghemat penggunaan listrik dengan tidak membiarkan TV menyala waktu tidur dan membatasi penggunaan listrik berlebih. Tips kelima membawa tempat minum dan makanan pribadi, ini akan menghemat penggunaan botol plastik setiap kita membeli minuman juga jumlah kantong plastik setiap kita membeli makanan.

Semua tips diatas terdengar simple tapi sudah pasti  diperlukan kesadaran dari masing-masing diri serta komitmen dari setiap penghuni kos sehingga keinginan untuk mejadikan lingkungan terdekat sehat dan nyaman dapat terealisasi dan dengan pembiasaan yang ditanam selama masa pembelajaran di kosan ini dapat menjadikan kebiasaan baik yang harus ditularkan ketika pulang ke daerah masing-masing. Dengan hal-hal kecil seperti inilah kita kemudian bisa membuat perubahan besar bagi bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun