Mohon tunggu...
Sofea ErraMalindo
Sofea ErraMalindo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menari, suka travelling, beli jajan, dan konten favorit saya adalah fashion, game, dan travel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harmonisasi Beragama: Penerapan Toleransi Antar Umat Beragama di Kost Griyasantha Esksekutif Suhat Malang

14 November 2023   19:39 Diperbarui: 14 November 2023   19:41 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang multikultur dengan berbagai macam bahasa, budaya, kepercayaan dan tradisi yang dimiliki masyarakat Indonesia. Hal inilah yang menjadikan Indonesia memiliki kekayaan yang tak terhitung nilainya. Sehingga sudah seharusnya masyarakat mampu melestarikan tradisi dan budaya agar sebagai manusia Indonesia memiliki identitas diri. Dalam hal ini, peneliti menemukan sebuah topik tentang toleransi antar umat beragama yang ada di Kos Suhat Kota Malang dikarenakan penghuni di kos tersebut terdapat berbagai penganut agama yang berbeda mulai dari Islam, Kristen, dan Katolik yang memiliki toleransi tinggi yang bisa dilihat dari implementasi kesehariannya. Jumlah penghuni kos terdiri dari 12 orang yang dimana tiga orang diambil untuk informan dengan masing-masing agama berbeda yaitu A beragama Katolik, M beragama Kristen, dan E beragama Islam. 

Seperti yang dikatakan oleh informan E yang beragama Islam "Contoh bentuk toleransi di kos ini yaitu ketika teman yang non islam sedang menyalakan musik lalu mendengar adzan, mereka mematikan musiknya. Lalu ketika hari minggu teman-teman yang nonislam sedang mendengarkan lagu keagamaan, kita yang islam juga tidak mengganggu maupun melarangnya." 

Lalu yang dikatakan oleh Informan A yaitu "Hal-hal kecil seperti kami yang non-islam menghormati teman-teman yang sedang
beribadah, sedang berpuasa, dan kami juga memilih untuk tidak memasak makanan yang diharamkan oleh ajaran agama islam menggunakan fasilitas kost. Kemudian juga teman-teman kami yang islam menghormati pula kami pada saat beribadah dan berpuasa juga. 
Kami saling belajar tentang agama satu sama lain."

Selain itu masih banyak lagi penerapan toleransi yang ada di kos ini. Dari bentuk-bentuk tersebut dapat memunculkan adanya dampak positif dan negatif yang terjadi terkait keberagaman beragama. Dampak positifnya adalah bisa saling mengerti, saling mengingatkan untuk menjalankan yang kita anut masing-masing tanpa menjatuhkan satu sama lain, membangun toleransi, menciptakan kesempatan untuk mempelajari agama lain. Sedangkan dampak negatifnya adalah keberagaman di Indonesia sering menyebabkan konflik terutama antar agama yang berbeda. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang berbeda-beda dari latar belakang agama harus dapat meningkatkan sikap toleransi. Tindakan seperti menghormati agama lain, membangun komunikasi yang baik, dan tidak boleh memaksakan apa yang kita percayai kepada orang lain sangat diperlukan dalam kehidupan bersama dengan orang-orang yang berbeda agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun