Mohon tunggu...
Sofa sofiyanty
Sofa sofiyanty Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Univesitas Bangka Belitung

Mahasiswa Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, Universitas Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wajah Baru Demokrasi, Bagaimana Generasi Z Mengubah Lanskap Politik

3 Agustus 2024   19:23 Diperbarui: 3 Agustus 2024   19:26 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Science Learning Hub

Didalam  era digital yang semakin maju ini,tentunya dunia politik mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu nya tentu yaitu kekuatan pendorong utama di balik perubahan ini adalah Generasi Z,  kelompok muda yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Generasi Z, yang sering disebut sebagai "Zoomers," telah menunjukkan kekuatan mereka dalam mempengaruhi lanskap politik global. Artikel ini akan membahas bagaimana generasi ini mengubah wajah demokrasi dengan cara yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

1. Keterlibatan Melalui Media Sosial 

Generasi Z tumbuh di era internet dan media sosial. Mereka tidak hanya menggunakannya untuk hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk menyuarakan pendapat politik mereka. Platform seperti Twitter, Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi medan tempur baru untuk perdebatan politik dan kampanye sosial. Generasi Z menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi, mengorganisir protes, dan memobilisasi dukungan untuk berbagai isu, mulai dari perubahan iklim hingga keadilan sosial.

2. Pendekatan Politik yang Lebih Inklusif

Generasi Z dikenal karena nilai-nilai inklusif mereka. Mereka cenderung lebih peduli terhadap isu-isu seperti hak asasi manusia, keadilan rasial, kesetaraan gender, dan hak LGBTQ+. Ketika terlibat dalam politik, mereka mendorong agenda yang lebih progresif dan inklusif. Hal ini tercermin dalam dukungan mereka terhadap calon politik yang berkomitmen pada isu-isu tersebut dan dalam advokasi mereka untuk perubahan kebijakan yang mendukung keadilan sosial.

3. Pendidikan Politik yang Lebih Baik

Dengan akses yang tak terbatas ke informasi, Generasi Z lebih terdidik secara politik dibandingkan generasi sebelumnya pada usia yang sama. Mereka dapat mencari informasi secara mandiri, mengevaluasi berbagai sumber, dan membentuk opini mereka berdasarkan data yang mereka temukan. Generasi ini lebih kritis terhadap berita palsu dan lebih sadar akan pentingnya fakta dan bukti dalam diskusi politik.

4. Partisipasi Politik yang Lebih Aktif

Generasi Z tidak hanya aktif di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Mereka terlibat dalam berbagai gerakan politik dan sosial, menghadiri protes, bergabung dengan organisasi, dan bahkan mencalonkan diri untuk jabatan publik. Banyak anggota Generasi Z yang sudah menunjukkan minat dalam karir politik, dan beberapa di antaranya bahkan berhasil menduduki posisi penting di usia yang relatif muda.

5. Pengaruh pada Kebijakan Publik

Dengan suara yang kuat dan pengaruh yang signifikan, Generasi Z mulai mempengaruhi kebijakan publik. Mereka mendorong para pembuat kebijakan untuk memperhatikan isu-isu yang penting bagi mereka. Gerakan seperti Fridays for Future yang dipelopori oleh Greta Thunberg adalah contoh bagaimana generasi muda dapat mempengaruhi kebijakan iklim global. Di berbagai negara, tekanan dari Generasi Z telah mendorong legislator untuk mempertimbangkan kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan lebih adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun