Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Worklife | Pengendalian Diri: Kunci Kehidupan yang Berkualitas

18 Januari 2025   16:55 Diperbarui: 20 Januari 2025   22:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel psiko-populer, inspiratif, motivatif & kontemplatif ...
Pengendalian Diri: Kunci Kehidupan yang Berkualitas
(Sebuah Refleksi yang Menggugah)

DikToko
(Soetiyastoko
)

Pernahkah Anda bertanya,  _"Mengapa hidup saya terasa semrawut, sementara orang lain bisa melaju dengan tertib dan terarah?"_  Atau, _"Mengapa ada yang begitu mudah meraih kesuksesan, sementara saya terus terjebak dalam kesalahan yang sama?"_

Jawabannya sering kali sederhana: *pengendalian diri.*

Mari kita telaah beberapa contoh sehari-hari.

Seorang ojek online yang pendapatannya minim mungkin memulai pekerjaannya ketika matahari sudah tinggi, sementara rekan-rekannya sudah berkeliling sejak subuh.

Seorang mahasiswa yang gagal ujian mungkin menghabiskan waktu lebih banyak bermain, _scrolling_ media sosial daripada belajar.

Seorang karyawan yang dipecat karena kinerja buruk mungkin sulit mengendalikan rasa malas atau menunda-nunda pekerjaan.

Bahkan kegemukan---yang begitu banyak dikeluhkan---sering kali berakar dari ketidakmampuan menahan diri dari makan berlebihan atau tidak berolahraga secara teratur.

*Mengapa Pengendalian Diri Begitu Sulit?*

Apa yang membuat sebagian orang memiliki kendali penuh atas diri mereka, sementara yang lain terus-menerus terjebak dalam lingkaran penyesalan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun