Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

SOSBUD | Gus Miftah dan Cobaan Popularitas, Terjerembab Penjual Teh

5 Desember 2024   00:22 Diperbarui: 5 Desember 2024   23:52 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terintimidasi ? Screenshoot FB

Kejadian ini mengingatkan kita pada peribahasa lama: *"Sepandai-pandai tupai melompat, suatu ketika akan jatuh juga."*

Popularitas yang sebelumnya menjadi kebanggaan, kini berubah menjadi beban ketika ia tersandung oleh ucapannya sendiri. Jadilah bulan-bulanan di media sosial dan televisi.

Reaksi Netizen dan Dampak Insiden

Netizen dengan cepat merespons video tersebut. Berbagai komentar bernada kecaman memenuhi media sosial, menyayangkan sikap Gus Miftah yang dianggap tidak mencerminkan seorang pendakwah yang seharusnya bersikap lembut dan penuh kasih sayang.

Insiden ini juga menjadi pelajaran penting bahwa tindakan yang dianggap sepele bisa memiliki dampak besar di era digital.

Apa pun yang terucap dapat langsung menyebar luas tanpa terkendali.

Namun, penting untuk diingat bahwa Gus Miftah, seperti halnya manusia lainnya, juga bisa khilaf.

Islam mengajarkan pentingnya memaafkan dan memberi kesempatan kepada siapa pun untuk memperbaiki kesalahannya.

Kesimpulan

Insiden ini adalah pelajaran berharga bahwa popularitas bisa menjadi ujian berat.

Seorang tokoh apapun, apalagi tokoh agama seperti Gus Miftah, dituntut untuk selalu menjaga sikap dan kata-kata, terutama di depan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun