Kejadian ini mengingatkan kita pada peribahasa lama: *"Sepandai-pandai tupai melompat, suatu ketika akan jatuh juga."*
Popularitas yang sebelumnya menjadi kebanggaan, kini berubah menjadi beban ketika ia tersandung oleh ucapannya sendiri. Jadilah bulan-bulanan di media sosial dan televisi.
Reaksi Netizen dan Dampak Insiden
Netizen dengan cepat merespons video tersebut. Berbagai komentar bernada kecaman memenuhi media sosial, menyayangkan sikap Gus Miftah yang dianggap tidak mencerminkan seorang pendakwah yang seharusnya bersikap lembut dan penuh kasih sayang.
Insiden ini juga menjadi pelajaran penting bahwa tindakan yang dianggap sepele bisa memiliki dampak besar di era digital.
Apa pun yang terucap dapat langsung menyebar luas tanpa terkendali.
Namun, penting untuk diingat bahwa Gus Miftah, seperti halnya manusia lainnya, juga bisa khilaf.
Islam mengajarkan pentingnya memaafkan dan memberi kesempatan kepada siapa pun untuk memperbaiki kesalahannya.
Kesimpulan
Insiden ini adalah pelajaran berharga bahwa popularitas bisa menjadi ujian berat.
Seorang tokoh apapun, apalagi tokoh agama seperti Gus Miftah, dituntut untuk selalu menjaga sikap dan kata-kata, terutama di depan umum.