Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan | 6 Penyebab Kehadiran Seseorang Berkesan Kharismatik

23 November 2024   03:32 Diperbarui: 23 November 2024   03:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontrol emosi itu ibarat rem tangan di tanjakan. Kalau bisa dikendalikan, perjalanan tetap mulus. 

Kalau kamu bisa tetap tenang di situasi yang bikin orang lain naik darah, orang bakal mikir, "Ini orang pasti udah level dewa."

Tipsnya? Kalau lagi emosi, tarik napas. Kalau masih emosi, tarik lagi... sampai perasaan reda atau sampai ada yang nawarin minuman dingin.

4. Memiliki Gaya Hidup Sederhana tapi Berkelas

Sederhana itu bukan berarti hidup kayak pertapa di gunung. Tapi lebih ke tahu kapan harus hemat dan kapan boleh pamer, secukupnya saja. Misalnya, punya HP jadul tapi casingnya selalu bersih, itu udah bikin kamu terlihat "wah."

Berkelas itu artinya kamu tahu kualitas penting, bukan kuantitas.

Contoh gampang: satu jam makan makanan rumahan lebih berharga daripada lima menit ber-foto-ria di kafe mahal, hanya untuk feed Instagram.

5. Menjaga Tata Krama dan Etika Sosial

Kalau mau karismatik, jangan lupa etika. Contoh simpel: kalau makan bareng, jangan langsung ngabisin lauk favorit sebelum yang lain kebagian. Itu bikin kamu dari "wow" jadi "waduh."

Jangan bergaya preman terminal atau derek liar dijalan Tol. Jangan menunjuk-tunjuk, apalagi merendahkan dan membentak. Itu sangat merendahkan status sosial-mu sendiri.
Malu-maluin!

Etika sosial adalah seni tahu kapan harus sopan dan kapan boleh santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun