Pendidikan |  Suryantoko Petani Banyuwangi, Pelopor Budidaya Padi Ber-Biofortifikasi
DikToko
(Soetiyastoko)
Akses penerapan dan penerimaan teknologi baru di masyarakat, khususnya dibidang pertanian, tak semudah bidang lain. Misalnya di bidang komunikasi, amat berbeda dengan bidang pertanian.
Bapak Suryantoko yang akrab dipanggil Pak Sur, seorang petani dari Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Beliau adalah pelopor dalam penerapan teknologi biofortifikasi pada penanaman bibit padi di lahan sawahnya di Banyuwangi.
"Padi Biofortifikasi ini memang baru utk wilayah Banyuwangi dan saya  penanam pertama. Harus ada orang yg mau menjadi yang pertama.....Â
Saat ini , kami tanam  untuk yang kedua
Dalam budidaya ini, kami menerapkan prinsip bertani sehat, dengan mengurangi penggunaan :
- pupuk kimia
- pestisida kimia
- air (genangan air)
Kami juga menggunakan agens hayati " , tutur Pak Suryantoko.
(Tentang agens hayati, insya Allah akan kami sampaikan di kesempatan lain , penulis)
Pak Suryantoko di forum pertemuan, menyampaikan kesan atau impresi positif terhadap hasil panen padi biofortifikasi varietas Inpari NutrizincDisebutnya bahwa rasa berasnya lebih pulen dan  lebih ekonomis proses budidayanya.