Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Malam Minggu Nangis Bersama Eyang Putri

19 September 2024   22:05 Diperbarui: 19 September 2024   22:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen  |  Malam Minggu Nangis Bersama Eyang Putri

DikToko
(Soetiyastoko
)

Malam minggu itu, rumah terasa sepi. Rahayu, cucu Eyang Putri yang beranjak remaja, sedang asyik bermain ponsel di ruang tamu. Dengan piyama yang belum berganti dari tadi siang. Matanya terpaku pada layar, sesekali tertawa kecil menanggapi pesan dari teman-temannya.

Eyang Putri yang sejak tadi memperhatikannya diam-diam, merasa inilah saatnya melatih kemandirian Rahayu.

"Rahayu, aku mau ke mall beli makanan. Kamu mau ikut?" ujar Eyang Putri tiba-tiba, sambil meraih tasnya dan mengayun-ayunkan kunci mobil.

Rahayu, yang mendengar kata "mall", langsung bangkit. Bagi anak seusianya, ajakan ke mall adalah hal yang sulit ditolak.

Dengan tergesa-gesa, ia pun meninggalkan ponselnya dan berlari menuju kamar. Eyang Putri tersenyum tipis. Rahayu harus belajar cepat dan mandiri.

Tahun depan, ia sudah masuk SMP, dan dengan dua adik kecil yang perlu perhatian Maminya, Rahayu tak bisa lagi selalu bergantung pada orang lain.

"Sepuluh menit yaa, Nduk. Kalau tidak, aku berangkat sendiri." ucap Eyang Putri lembut, namun tegas.

Dengan semangat, Rahayu pun berusaha menyelesaikan urusannya. Ia kembali dalam waktu yang tak lama, sudah berpakaian rapi, siap berangkat.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun