Puisi  |  Hajat Akhir Tahun
Soetiyastoko
Fajar di awali semburat cahaya,
menepis gelap dan dingin
Senja akhiri benderang matahari
terkatup horizon menutup
Baca juga: Puisi | Kepada Anak-ku
Hidup bukanlah untuk mengejar kesenangan  fana
Tetapi tempat menanam,
Para sepuh mewanti-wanti,
hati-hati dengan
yang
kau tebar, ...
Asam-garam,
pahit-manis dan getir
kehidupan
telah dijalaninya
Yang lelehkan
liur
sering kali
berbuah maksiat
Baca juga: Puisi: Seorang Sahabat
Yang cucurkan keringat
dan
lunglaikan semangat
tak jarang suguhkan
pahala
Baca juga: Puisi | Teman SMP
Carilah
yang bisa dijadikan bekal
Bukan sibuk
menumpuk sesuatu untuk ditinggal
("Karena yang dikubur, hanya jasad. Jenazah-mu, ...")
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!